Singaraja, koranbuleleng.com| Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng, saat ini tengah gencar melakukan pelatihan untuk pengendalian Jamur Akar Putih (JAP) pada tanaman cengkih. Tahun ini, penanganan dilakukan terhadap 600 hektar kebun cengkih.
Kabid Perkebunan Distan Buleleng Made Agus Adnyana mengatakan, produksi cengkih saat ini mengalami penurunan. Selain, disebabkan oleh faktor cuaca. Turunnya produksi juga dikarenakan karena adanya JAP. Padahal harga cengkih saat ini cukup bagus, di harga Rp130 ribu per kilogram.
Adnyana menyebut, untuk mengatasi hal tersebut pada tahun ini pemerintah pusat memberikan pestisida nabati pembuatan Trichoderma untuk 600 hektar kebun cengkih di Buleleng. 50 hektar diantaranya di Desa Unggahan, Kecamatan Seririt.
“Saat ini 70 persen cengkih terserang JAP. Sebenarnya JAP jamur yang ada di alam. Namun karena petani kita, yang kurang memupuk pupuk organik. Akhirnya jamur ini yang lebih berkembang,” ujarnya Kamis, 15 Desember 2022.
Kata Adnyana, jika pemupukan dengan Trichoderma secara rutin dilakukan tanaman cengkih akan bebas dari JAP. Sehingga meningkatkan kembali hasil produksi cengkih di Buleleng.
“Sekarang masih tidak merata, ada mungkin dalam satu tanaman mungkin satu persen atau berapa persen berbunga,” kata dia.|YS|