Muliani Raup Jutaan Rupiah Dari Berjualan Penjor

Singaraja, koranbuleleng.com| Siang itu, lapak milik Komang Muliani, 44 tahun, di Kelurahan Banjar Tegal, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, tampak ramai didatangi pembeli. Mereka datang untuk membeli bambu dan ornamen yang digunakan sebagai hiasan Penjor Galungan.

Muliani juga menjual penjor utuh lengkap dengan hiasan. Dia pun sudah menggeluti usaha ini sejak lama. Bahkan setiap hari raya Galungan, dia bisa meraup omset hingga juta rupiah dari berjualan ornamen dan penjor.

- Advertisement -

Muliani mengatakan, untuk penjor di bandrol dengan harga Rp250 ribu hingga Rp350 ribu tergantung variasi yang ada di penjor. Selain penjor jadi, pembeli juga bisa membeli ornamen penjor seperti balon, lengkungan, sampean, ubag-abig, sanggah penjor, lambang swastika, dan ornamen lainnya yang dibandrol mulai harga Rp30 ribu.

“Kalau bambu kita didatangkan langsung dari Desa Tigawasa. Untuk harga tergantung ukuran yang kecil 40 ribu, untuk yang besar 100 ribu,” ujarnya ditemui Minggu, 1 Januari 2023.

Kata Muliani, peningkatan pembeli biasannya terjadi pada hari Penampahan atau satu hari jelang hari raya Galungan. Dimana, pembeli biasanya adalah orang-orang yang pulang dari merantau. “Penampahan malam baru banyak. Sampe malam biasanya, orang dari yang kerja di Denpasar nyari. Dalam kota saja, paling jauh Panji dan Pemaron,” kata dia.

Muliani menyebut, biasanya dalam sekali hari raya Galungan, bisa meraup omset hingga Rp5 juta dari berjualan penjor dan ornamennya tersebut. Namun, omset penjualan tersebut sempat menurun hingga 70 persen, saat Covid19 masih tinggi.

- Advertisement -

“Saat covid omsetnya sampai setengah lebih turunnya. Dari sesudah corona ini meningkat, meningkat lagi setengah,” ucapnya.|YS|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts