Singaraja, koranbuleleng.com| Sebuah tebing yang ada di Banjar Dinas Nyuh, Desa Lemukih, Kecamatan Sawan, Buleleng dengan tinggi 10 meter longsor. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu, namun jalan menuju tempat wisata air terjun Water Slide yang ada di desa setempat sempat tertutup selama sehari.
Perbekel Desa Lemukih, Nyoman Singgih l mengatakan, sebelum terjadi longsor pada Senin siang kemarin. Hujan deras menerjang desa setempat dua hari belakangan, sehingga dengan hal itu membuat tebing yang sebelumnya memang kondisinya sudah labil ambrol. Longsornya tebing itu menyebabkan kerugian yang diperkirakan mencapai Rp25 juta. Karena longsor tersebut menggerus lahan perkebunan seperti duren dan cengkih.
“Korban jiwa memang tidak ada, namun petani diperkirakan mengalami kerugian total Rp 25 juta. Karena pohon duren hingga cengkih mereka tumbang,” ujarnya Selasa, 24 Januari 2023.
Selain membawa material tanah dan kayu, longsor tersebut juga membawa material batu besar hingga menyebabkan akses jalan menuju ke tempat wisata Water Slide tertutup seharian. Pihaknya pun memastikan, tidak ada wisatawan yang terisolasi. Mengingat saat itu tempat wisata tersebut sepi pengunjung.
“Syukurnya tempat wisata itu ramai saat pagi hari. Sementara kejadiannya kan jam 12 siang, jadi tidak ada wisatawan yang terisolasi,” kata Singgih.
Singgih menyebut, untuk membersihkan material longsor, pihak desa dan warga desa menggelar gotong royong dengan menggunakan bantuan alat berat dari BPBD Buleleng. Mengingat banyaknya material batu besar yang menutupi jalan hingga Selasa siang, pembersihan material baru bisa dilakukan setengahnya.
“Kami sudah gotong royong tadi, hanya untuk membuka akses jalan. Jadi motor dan mobil sudah bisa lewat. Kami akan melanjutkan pembersihan material besok,” kata dia.
Selain itu, Desa Lemukih memang rawan terjadi longsor. Bahkan ada puluhan warga yang masih tinggal di lereng bukit. Untuk itu pihak desa setempat telah membentuk desa tangguh bencana, dengan memiliki lima orang relawan bencana.
“Ada puluhan warga yang tinggal di daerah rawan longsor. Kalau hujan deras dan angin kencang mereka sudah kami imbau untuk mengungsi sementara ke rumah keluarga yang lebih aman,” ucap Singgih.|YS|