Singaraja, koranbuleleng.com| Sekolah Tinggi Agama Hindu (STAH) Mpu Kuturan Singaraja, mulai membuka Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) 2023. Kampus negeri yang berlokasi di Kelurahan Banyuning, Kecamatan Buleleng ini, menyediakan kuota hingga 1.025 untuk penerimaan mahasiswa baru.
Ketua Panitia PMB I Made Gami Sandi Untara mengatakan, kuota yang disediakan tersebut jauh melampaui kuota pada tahun sebelumnya. Hal ini, dilakukan untuk melakukan peningkatan terhadap lembaga dari sekolah tinggi ke Institut Mpu Kuturan Singaraja.
Untuk merajut minat masyarakat kuliah di STAH Mpu Kuturan. Pihak kampus memaksimalkan promosi ke sekolah-sekolah, pemasangan billboard ataupun membagikan brosur. “Untuk promosi, tahun ini kita juga akan lebih memaksimalkan sosialisasi secara online dengan memanfaatkan media sosial, konten-konten, dan juga dengan media massa,” ujar Gami, Jumat, 17 Februari 2023.
Kata Gami, pelaksanaan PMB untuk tahun ini dilaksanakan dalam tiga gelombang. Diantaranya, Jalur Beasiswa PIPK, Undangan, Prestasi dan jalur regular. Dimana pendaftaran tersebut akan berakhir pada bulan Agustus 2023. “Sama seperti sebelumnya kita siapkan tiga jalur penerimaan mahasiswa baru. Tapi untuk kuota kita memberi penambahan,” kata dia.
STAHN Mpu Kuturan terdapat 4 jurusan dan program pasca sarjana. Diantaranya Jurusan Dharma Acarya, yang terdiri dari Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Agama Hindu, Pendidikan Sastra Agama dan Bahasa Bali, dan Pendidikan Seni dan Budaya Keagamaan Hindu.
Kemudian ada Jurusan Dharma Duta dengan prodi Pariwisata Budaya dan Keagamaan, Ilmu Komunikasi Hindu, dan Manajemen Ekonomi. Lalu, Jurusan Brahma Widya terdiri dari prodi Filsafat Hindu dan Teologi Hindu. Terakhir Jurusan Dharma Sastra, dengan prodi Hukum Agama Hindu dan Hukum Adat. Sementara pada Program Pascasarjana terdapat S2 Pendidikan Guru Sekolah Dasar, S2 Pendidikan Agama Hindu, dan S2 Ilmu Agama dan Kebudayaan.
Sementara itu, Ketua STAHN Mpu Kuturan Singaraja I Gede Suwindia mengatakan, dalam penerimaan mahasiswa baru tahun ini, pihaknya tidak lagi menjual beasiswa sebagai branding utama. Dimana pihaknya menyakini kuota 1.025 kursi tersebut, akan penuh diisi oleh mahasiswa baru. Hal ini, dilihat dari eksistensi kampus yang sudah mendapatkan perhatian dari masyarakat, termasuk adanya Prodi Umum yang memang menjadi favorit dari mahasiswa.
“Yang harus kita jual adalah bahwa Prodi dan institusi kita sudah terakreditasi. Dan kita juga sedang mengejar target peningkatan status menjadi Institut, itu yang kini dibranding,” kata dia.|YS|
