Denpasar, koranbuleleng.com | KPU Bali berharap pada tahapan kampanye Pemilu serentak akan mengoptimalkan peran media digital dan mengurangi pemasangan baliho sekaligus bisa mengurangi sampahnya. Pemasangan baliho juga dinilai justru bisa menghabiskan anggaran lebih tinggi.
Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Bali dinilai bersinergi dengan KPU Bali untukmengurangi sampah baliho tersebut. Mengingat setiap pelaksanaan pemilu selama ini sampah baliho selalu menjadi permasalahan di masyarakat.
Ketua KPU Bali I Dewa Agung Gede Lindartawan menyampaikan bahwa KPU Bali ingin pelaksanaan Pemilu sejalan dengan program pemerintah provinsi Bali dalam upaya pengurangan sampah plastik dan pengelolaan sampah berbasis sumber. KPU inginkan adanya pengurangan penggunaan baliho dalam berkampanye dan mengoptimalkan peran media digital
“Dan saya berharap program AMSI Bali dapat disinkronkan dengan KPU Bali” kata Lindartawan saat menerima audiensi pengurus AMSI Bali di Kantor KPU Bali, Denpasar pada Selasa 9 Mei 2023.
Menurut Lindartawan di era digital pemanfaatan baliho juga semakin kurang efektif karena banyak yang beralih ke mediadigital atau online.
“Bayangkan orang berkendaraan dengan kecepatan tertentu akan sulit untuk membaca isi keseluruhan baliho. Belum lagi pemasangan baliho yang terlalu banyak pada satu titik belum tentu dapat memberikan rasa keadilan pada peserta pemilu,” ujar Lidartawan.
Ketua AMSI Bali I Nengah Muliarta menyatakan sepakat dengan ide Ketua KPU Bali. Apalagi dengan memanfaatkan media online ataupun medsos sebaran sosialisasi pemilu dan kampanye akan menjadi lebih luas.
“Penggunaan media online dan medsos dalam kampanye pemilu akan memberikan gambaran bagi pemilih mana caleg yang cakap digital dan mampu menggunakan medsos dengan baik” ungkap Muliarta.
Pertemuan jajaran AMSI dengan KPU Bali dimanfaatkan untuk memperkenalkan AMSI sekaligus menyampaikan program unggulan dari AMSI yakni Cek Fakta.
“Apalagi menjelang pemilu 2024, perlunya AMSI mendorong pemilu yang sehat dan Aman serta bebas hoaks,” ujar Muliarta. (*)
Pewarta : Kadek Yoga Sariada
Editor : I Putu Nova Anita Putra