Singaraja, koranbuleleng.com | Penyidik Polres Buleleng sampai saat ini, belum juga menetapkan tersangka dalam kasus penodaan hari Suci Nyepi dengan cara membuka paksa pintu portal dan mempersilahkan bagi sejumlah warga untuk berkendara secara ramai-ramai menuju Taman Nasional Bali Barat di Desa Sumberklampok, Kecamatan Gerokgak.
Dua warga yang sempat diamankan Polisi, Achmad Zaini dan Muhammad Rasyad sudah dibebaskan dari kewajiban untuk melapor.
Masyarakat menilai penanganan kasus penodaan hari suci Nyepi terkesan lambat walaupun sampai saat ini berkasnya masih di meja penyidik Polres Buleleng.
Kasi Humas Polres Buleleng, AKP Gede Sumarjaya berdalih penyidik sedang menyelaraskan keterangan saksi ahli untuk mengetahui kepastian dugaan tindak pidana yang terjadi dalam insiden itu. Dari pemeriksaan saksi-saksi ahli, ada perbedaan pendapat dari saksi yang telah diperiksa.
“Masih didalami lagi karena ada perbedaan keterangan satu saksi dengan saksi lainnya. Selama ini kan saksi masih mengambang memberikan keterangan,” ujar Sumarjaya, Senin, 15 Mei 2023.
Sumarjaya menyebut, dalam kasus tersebut sudah ada 6 orang saksi yang telah diperiksa. Penyidik berencana memeriksa saksi lainnya terkait peristiwa tersebut. Setelah permintaan keterangan saksi rampung dilakukan, penyidik baru bisa menentukan tindak pidana peristiwa itu.
“Penyidik bekerja sesuai dengan hasil permintaan keterangan yang disampaikan saksi maupun ahli. Dari keterangan-keterangan itu baru bisa disimpulkan terkait peristiwa itu,” katanya.
Sementara itu, dua orang oknum warga yang diduga membuka portal pintu yakni Achmad Zaini dan Muhammad Rasyad sudah dibebaskan dari wajib lapor. Sebelumnya, keduanya dikenakan wajib lapor oleh penyidik Polres Buleleng. Pertimbangan wajib lapor, untuk memastikan keduanya masih ada di Buleleng, untuk mengikuti proses hukum. (*)
Pewarta : Kadek Yoga Sariada
Editor : I Putu Nova Anita Putra
