Singaraja, koranbuleleng.com| Di tengah penolakan pembangunan bandara Bali utara oleh Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarno Putri, justru Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, menyatakan akan kembali mengusulkan kepada Presiden Jokowi untuk memasukan pembangunan Bandara Bali Utara sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN).
Mattalitti menilai pembangunan bandara yang direncanakan dibangun di laut itu, diyakini bisa memajukan perekonomian Bali khususnya di Buleleng.
“Yang jelas kami di DPD itu tugasnya selalu menerima aspirasi dan menyampaikan ke presiden. Kalau soal hambatan tidak ada. Saya punya keyakinan presiden kalau sesuatu yang bagus dan mengangkat masyarakat Bali, akan dibantu,” ujar Mattalitti ditemui dalam kunjungannya ke Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, Senin, 19 Juni 2023.
Untuk mewujudkan pembangunan bandara Bali Utara ini, kata Mattalitti harus terlepas dari bumbu politik. Sehingga, masyarakat bisa menikmati hasil dari pembangunan tersebut. “Dari dulu saya minta. Kembalikan UUD 1945 sesuai naskah asli. Agar negara kita tidak dipimpin partai politik. Kedaulatan harus kembali kepada rakyat,” katanya.
Pembangunan Bandara Bali Utara ini pun diyakini akan menaikan perekonomian di Kabupaten Buleleng. Mattalitti menyebut, dari data Badan Pusat Statistik (BPS) yang diterima pihaknya, penduduk miskin terbanyak didominasi oleh Kabupaten Karangasem dan Buleleng. Selain itu, menurutnya pembangunan Bandara Internasional Bali Utara ini bukan proyek Mercusuar.
Pembangunan bandara, juga sepenuhnya akan dibangun di atas pantai atau off shore
airport. Sehingga bisa menjadi bandara ketiga yang dibangun di pantai yang ada di Asia setelah di Negara Jepang dan Cina. Dengan demikian, pembangunan bandara tidak akan menggerus lahan produktif pertanian, tidak akan menggusur sekolah, fasilitas umum, situs maupun tempat-tempat upacara keagamaan.
“Saya sudah mendengar sendiri, bagaimana masyarakat dan stakeholder di Kabupaten Buleleng mendukung rencana pembangunan tersebut,” ucapnya.
Mattalitti menambahkan, kajian pembangunan Bandara Internasional Bali Utara di atas pantai itu, juga telah melewati kajian teknis, budaya, sosial, tehnik penerbangan, dan kajian dari segi lingkungan. Tinggal saat ini menunggu penetapan lokasi (penlok). Nantinya setelah penlok, akan dilakukan kajian lebih lanjut.
Sementara, Direktur Utama PT BIBU Panji Sakti Erwanto Sad Adiatmoko Hariwibowo mengatakan, nantinya ketika di bangun Bandara Bali Utara ini akan dibuat dengan memiliki panjang lintasan pacu sepanjang 3,6 kilometer. Pihaknya, pun optimis bandara ini nantinya akan di bangun.
“Ini sudah ada di blue printnya. Di RPJMnya Bapenas sudah ada. Di kepmen menteri perhubungan tentang tata penerbangan sudah ada. RTRW sudah ada. Ini kebutuhan, yang harus jalan. Ini kebutuhan masyarakat satu-satunya yang bisa menyeimbangkan perekonomian Bali selatan sama utara saat ini bandara,” katanya. (*)
Pewarta : Kadek Yoga Sariada
Editor. : I Putu Nova Anita Putra