Singaraja, koranbuleleng.com| Sejumlah siswa SDN 1 Paket Agung mengikuti karnaval sekolah memeriahkan HUT ke-78 Republik Indonesia serta ulang tahun sekolah. Sekolah ini sudah mencapai umur 148 tahun, sebagai sekolah pertama di Bali dan sarat akan sejarah Pendidikan Indonesia.
Di depan sekolah tertua di Bali ini, terpasang patung Raden Soekemi Sosrodihardjo, yang merupakan ayah dari Presiden RI pertama Ir. Soekarno. Dahulu, dia adalah guru di sekolah ini yang Bernama sekolah rakyat. Soekemi juga meminang gadis dari Bale Agung yang merupakan ibu dari Putra Sang Fajar, Nyoman Rai Srimben.
Kepala SD N 1 Paket Agung, Ketut Marniati mengatakan, karnaval dengan busana adat Nusantara ini digelar serangkaian hari ulang tahun sekolah. Busana yang dipakai para siswa tersebut, merupakan kreativitas siswa itu sendiri. Dalam carnaval tersebut, rute yang dilalui dari Jalan Veteran, menuju Ngurah Rai, Kapten Muka, Gajah Mada, kemudian kembali ke sekolah.
“Pakaian tidak ditentukan, apa yang mereka miliki di rumah biar diolah, menjadi baju khas daerah. Ini sesuai dengan tema ulang tahun sekolah tentang kebhinekaan,” ditemui, Selasa, 15 Agustus 2023.
Carnaval tersebut, juga diharapkan bisa mengenalkan kembali keberadaan sekolah kepada masyarakat. Dimana sekolah saat ini, menjadi salah satu sekolah tertua yang telah berumur ratusan tahun. Sekolah pun dengan konsisten menjaga sejarah tersebut. Selain dibuat ikon patung juga sekolah menjaga salah satu lemari buku peninggalan dari Raden Soekemi.
“Sekolah pertama di Bali Nusra, sekolah yang cukup tua sudah berumur 148 tahun. Kita ingin masyarakat mengenal kembali, bahwa sekolah ini ada sejarahnya. Pada tahun 1961 bapak Presiden Soekarno, Raden Soekemi mengajar disini,” katanya.
Marniati menambahkan, selain konsen pada sejarah. Sekolah juga mengajarkan digitalisasi di tengah era globalisasi. Hal tersebut, diharapkan bisa menanamkan kebaikan para siswa dalam menjelajah internet. “Kita juga kembangkan, literasi digital. Biar anak-anak ketika gunakan medsos biar ke hal yang positif. Setiap hari ada yang mengajar digitalisasi,” kata dia.(*)
Pewarta : Kadek Yoga Sariada
Editor : I Putu Nova Anita Putra