Singaraja, koranbuleleng.com | Panen raya buah Manggis di Kecamatan Busungbiu, Buleleng, tidak membuat para petani merasa senang, bahkan mereka merasa kewalahan untuk menjual buah ini karena buah Manggis berlimpah namun harga di pasaran turun mencapai Rp5.000 hingga Rp10.000 perkilogramnya.
Salah satu petani juga pengepul buah asal desa Busungbiu, Wayan Nika (60) menguraikan buah manggis yang berkualitas bagus akan lolos sortir dan layak untuk di ekspor ke Cina namun jumlahnya paling banyak hanya 10 persen dari hasil panen raya. Sedangkan sisa buah yang tidak lolos sortir harus segera dijual lagi di pasar lokal.
“Kalau yang di ekspor itu sampai Rp 30.000 perkilogramnnya,” ucapnya.
Setiap panen raya tiba ia bisa mengekspor buah manggis sebanyak 10 ton dalam kurun waktu satu minggu. Kondisi buah Manggis yang layak untuk di ekspor ke Negeri Tirai Bambu ini yaitu berupa kelopak buah manggis yang masih berwarna hijau tanpa adanya goresan. Ukuran buah cukup besar serta berwarna agak kemerahan. “Jika buah manggis tidak memenuhi syarat itu maka dipastikan manggis tidak layak di ekspor.” kata Nika.
Untuk mengekspor buah manggis Wayan Nika juga bekerja sama dengan suplayer yang ada di daerahnya. “Saya juga mengambil buah manggis dari petani ataupun pengepul yang ada di daerah Pupuan, Belimbing bahkan Jembrana,” sambung Dia, Rabu 6 Desember 2023.
Wayan Nika menjelaskan, dari satu pohon manggis bisa menghasilkan 1 kwintal manggis dalam sekali panen, dan satu orang petani yang ada di desanya rata – rata memiliki 10 hingga 15 pohon manggis di kebunnya yang di tanam secara tumpang sari.
Panen raya namun disisi lain kemarau panjang yang memicu panas berkepanjangan membuat kualitas buah Manggis menjadi rusak dan ukuran buahnya menjadi lebih kecil. (*)
Kontributor : Kadek Feriska Dwi Saputra
Editor : I Putu Nova Anita Putra