Singaraja, koranbuleleng.com|Harga beras di Kabupaten Buleleng kembali mengalami kenaikan tajam.Harga terkini, Rp15.500/kilogram. Kenaikannya sampai Rp500 dari harga sebelumnya.
Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan UKM Buleleng (Dagperinkop UKM), Dewa Made Sudiarta mengatakan, dari pemantauan yang dilakukan di sejumlah distributor beras, kenaikan pada harga beras ini sudah terjadi sejak dua minggu belakangan. Dimana, kenaikan terjadi dari Rp200/Kg hingga Rp500/kg.
Dia menegaskan untuk beras dengan kualitas premium, yang sebelumnya dijual pedagang Rp15 ribu per kilogramnya, kini naik Rp15.500 per kilogram.
Anomali cuaca masih menjadi alasan pemerintah atas kenaikan harga beras ini. Cuaca yang tak menentu membuat jumlah pasokan beras menurun. “Karena ada anomali cuaca yang terjadi bulan ini, yang seharusnya panen sekarang jadi belum bisa panen. Sehingga membuat membuat membuat harga beras jadi naik,” ujarnya ditemui Selasa, 30 Januari 2024.
Meski adanya kenaikan pada beras kualitas unggul. Untuk beras medium, Beras Stabilisasi Pasokan Harga Pasar (SPHP) yang dikeluarkan pemerintah melalui Badan Urusan Logistik (Bulog), disebut masih dalam harga yang terjangkau. Beras SPHP itu, kini dijual Rp11.900 oleh pedagang.
“Stok distributor yang kita pantau, beras cukup pemenuhan minggu ini. Ada 321 ton total di sepuluh distributor dan 280 ton di Bulog. Untuk beras suplainya itu dua hari sekali, kalau habis langsung di drop lagi,” kata Sudiarta.
Sudiarta menambahkan, Pemerintah pun, disebut telah menyiapkan skema untuk mengatasi inflasi. Melalui Anggaran Belanja Tak Terduga (BTT) telah menyiapkan subsidi transport bagi kendaraan pengangkut logistik.
“Sekarang masih aman dan pasokan cukup. Beras naik, tapi cabai berfluktuatif, dibandingkan minggu lalu sudah turun, bawang juga sudah turun. Kalau ada indikasi (inflasi) baru kami ada arahan TPID mengarahkan BTT untuk pemenuhan biaya transport,” kata dia. (*)
Editor : I Putu Nova Anita Putra