Singaraja, koranbuleleng.com | Eurasia Foundation dan Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja menggaungkan misi perdamaian Asia melalui penanaman nilai-nilai karakter dan transfer pengetahuan kearifan lokal.
Misi tersebut akan digelar dengan penyelenggaraan kuliah umum di kampus Undiksha secara periodik hingga Juni 2024 dengan menghadirkan 16 orang narasumber yang berasal dari asia dan berbagai perguruan tinggi di Indonesia, termasuk juga dari Eurasia foundation.
Kuliah umum mengusung tema “Etnosains dan Kearifan Lokal di Asia”. Tema besar ini adalah tema yang dilandasi oleh pemikiran bahwa sains sains lokal yang ada di Asia beserta kearifan lokalnya bisa saling menyapa dan saling berkesetaraan satu sama lain.
Dosen dan mahasiswa diharapkan bisa memperluas cakrawala keilmuannya berdasarkan eksistensi keberadaan dari sains-sains lokal dari kawasan asia dan kearifan lokal yang sudah tertanam dalam sistem sosiokultural di masyarakat Asia. Kuliah umum ini juga ingin mengajak para dosen dan mahasiswa untuk menumbuhkan suatu kesadaran bahwa betapa pentingnya penanaman nilai karakter berbasiskan pada etnosains dan kearifan lokal.
Ketua Panitia, Prof. Dr. Luh Putu Sendratari, M.Hum menyampaikan pemilihan tema tersebut tidak terlepas dari misi yang dimiliki oleh Eurasia Foundation, yaitu ikut serta menanamkan perdamaian di Kawasan Asia melalui penanaman nilai-nilai karakter dan transfer pengetahuannya melalui perguruan tinggi.
Pada kuliah umum perdana ini, Rektor Undiksha, Prof. Dr. I Wayan Lasmawan, M.Pd menjadi narasumber. Ia membawakan materi “Kearifan Lokal Tri Hita Karana untuk Mewujudkan Generasi Unggul di Asia”.
Poin yang disampaikan bahwa menjadi generasi unggul bukan semata-mata menjadi yang paling hebat dalam suatu atau antara kelompok. Tetapi lebih dari itu mampu menjadi trend setter atau contoh bagi orang lain. Tidak kalah penting lagi adalah memiliki sikap yang baik dalam menjalin hubungan dengan tuhan, hubungan dengan sesama, dan hubungan dengan lingkungan yang tertuang dalam filosofi Tri Hita Karana. Jika rerimplementasikan dengan baik, filosofi yang bersifat universitas ini diyakini dapat menjadi pengantar dalam mewujudkan generasi unggul di Asia.
Ia juga menyambut baik penyelenggaraan kuliah umum ini, terlebih dengan hadirnya narasumber yang memiliki sepak terjang di Tingkat internasional. Hal ini diharapkan dapat menginspirasi program studi maupun fakultas lain untuk menginisiasi kegiatan serupa.(*)
Editor : I Putu Nova Anita Putra