Singaraja, koranbuleleng.com| Kawasan Danau Buyan, di Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, Buleleng, ditinjau untuk rencana pembukaan pusat pelatihan Dayung bertaraf internasional untuk melatih daya tahan atlet.
Sekjen Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) Edy Suyono mengatakan, olahraga Rowing dan Canoeing banyak menggunakan danau sebagai lokasi training center. Saat ini, ada beberapa negara di Eropa disebut telah memiliki lokasi pemusatan latihan tersebut, Bulgaria, Hungaria, Jerman, dan Turki.
Olahraga ini, sedang mengalami perkembangan yang cukup pesat di dunia. Rencana pemusatan Latihan olahraga Dayung di Danau Buyan juga bisa disewakan kepada negara-negara yang tidak mempunyai tempat pemusatan latihan untuk olahraga Rowing dan Canoeing.
Suyono menyebut, jika pemusatan latihan dilakukan di Danau Buyan, maka bisa digunakan sepanjang tahun mengingat Indonesia hanya memiliki dua musim. Selain itu, lokasinya yang berada di ketinggian juga akan bagus untuk melatih daya tahan para atlet.
“Menurut mereka (investor) Danau Buyan sangat cocok sekali sebagai tempat training center, yang dapat digunakan sepanjang tahun tanpa henti,” ujar Suyono saat melakukan survey ke Danau Buyan, Kamis, 26 April 2024 sore.
Kata Suyono, jika telah dibangun lokasi tersebut tidak hanya sebagai peluang bisnis, namun juga dapat menjadi lokasi pembinaan olahraga khususnya Rowing dan Canoeing bagi warga setempat dan Bali. “Juga untuk pusat pelatihan atlet nasional Indonesia berlatih dengan bebas tanpa biaya,” kata dia.
Ditempat yang sama, Ketua KONI Bali, I Gusti Ngurah Oka Darmawan mengatakan, pihaknya mendukung ide untuk membuka pemusatan Latihan dayung tersebut. Namun, hal itu harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang ada.
Sementara, Ketua KONI Buleleng Ketut Wiratmaja juga mengatakan Buleleng akan menerima dampak jika rencana pemusatan Latihan Dayung dilakukan di Buleleng. Namun, sejauh ini masih upaya penjajagan dan belum bisa dipastikan realisasinya.
“Tentunya kami di Buleleng yang akan secara langsung merasakan dampaknya nanti tentu kami akan berbicara dan berdiskusi dengan pemangku kebijakan. Terutama masalah perizinan dan juga tentu secara Niskala yang tak bisa lepas dari kehidupan kita di Bali dan Buleleng khususnya,” ucapnya. (*)