Singaraja, koranbuleleng.com | Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng mempercepat vaksinasi rabies pada anjing peliharaan dan liar di Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, Senin, 3 Maret 2025. Langkah ini diambil pasca kasus gigitan anjing yang menelan korban jiwa di wilayah tersebut.
Pelaksanaan vaksinasi dipusatkan di Kantor Desa Pancasari. Antusiasme warga tampak tinggi dengan membawa anjing dan kucing peliharaan mereka. Bahkan, beberapa warga membawa lebih dari satu hewan peliharaan. Berdasarkan data yang diperoleh, sebanyak 295 hewan berhasil divaksinasi oleh petugas.

Perbekel Desa Pancasari, Wayan Komiarsa mengungkapkan populasi anjing di desanya tergolong tinggi. Mayoritas warga memiliki satu hingga dua ekor anjing, ditambah kucing. “Disini hampir 90 persen, masyarakat kalau ada program vaksin pemerintah pasti akan datang,” ujarnya.
Namun, Komiarsa menyoroti banyaknya anjing liar yang berkeliaran di sekitar desa, terutama di area pasar. Pihak desa merasa dilema lantaran tidak bisa melakukan eliminasi sesuai peraturan yang berlaku. “Kalau di pasar itulah kendala kami. Karena itu anjing liar. Kalau dieliminasi kan sudah tidak diperboleh sesuai peraturan. Dilema kami disitu. Karena kami risih juga dengan anjing liar,” kata dia.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng, Gede Melandra, menyebutkan hingga tahun 2025 telah tercatat 21 kasus gigitan anjing. Dari jumlah tersebut, 13 kasus dinyatakan negatif rabies, sementara 8 kasus positif, termasuk satu korban jiwa. “Untuk itu kami melakukan vaksinasi di Desa Pancasari. Karena jumlah populasi anjing disana cukup banyak,” ujarnya.
Selain memusatkan vaksinasi di kantor desa, Dinas Pertanian juga menyasar anjing liar di sejumlah titik. Tim mobiling beranggotakan empat orang dikerahkan untuk melakukan vaksinasi dengan metode tulup. “Jadi untuk anjing liar tadi, kami putuskan untuk menggunakan tulup. Tim sudah dibentuk, mereka menyebar ke beberapa titik, termasuk pasar,” ucapnya. (*)

Pewarta :Kadek Yoga Sariada