Singaraja,koranbuleleng.com| Kembali rusaknya jalan yang menghubungkan Desa Pakisan dan Desa Tambakan di Kecamatan Kubutambahan, disebut karena faktor cuaca yang kurang mendukung. Proses perbaikan akan segera dilakukan oleh perusahaan pemenang tender.
Manajer Pelaksana Proyek, Komang Suwanta mengatakan, pihaknya masih memiliki tugas untuk melakukan perbaikan jalan. Mengingat kontrak proyek pengerjaan jalan itu, baru akan berakhir pada Juni 2025 mendatang.

Selama ini, pihaknya pun telah sering memenangkan tender proyek pengerjaan di Buleleng. Namun, jalan yang dikerjakan sekarang memiliki medan yang ekstrim. Pengerjaan pun menjadi lebih lambat, karena material hanya bisa diisi dikarenakan jalur yang terjal.
“Itupun kami tempuh dalam 1,5 jam. Karena kami harus muter ke jalan Rendetin. Kami tidak bisa masuk kesini, karena disini juga ada penurunan badan jalan. Kebetulan dilihat dari kontur tanah di sini labil dan licin jika kena air dan keras sekali jika kering. Seperti tanah liat,” kata dia.
Suwanta menyebut, pihaknya akan segera memperbaiki jalan yang mengalami kerusakan. Total sepanjang 350 meter jalan yang mengalami kerusakan. Jalan rusak tersebut, akan dibangun ulang sehingga kualitas jalan merata.
“Kami sudah ada beberapa titik yang kami rekon, kami rencana besok melakukan overlay, tidak hanya bongkar di beberapa titik. Namun benar-benar overlay ulang, kembali visual yang kurang baik dari sisi kualitas dan kepadatan,” ucapnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Buleleng, Gede Supriatna mengatakan, kondisi jalan memang memiliki tanjakan terjal dan tajam. Apalagi lokasi jalan yang berada di perbukitan, sehingga sering turun hujan. Meski demikian, pemerintah berkomitmen menyelesaikan pengerjaan jalan ini sesuai dengan spesifikasi.
“Saya hadir ke lapangan langsung utk memberikan arahan ke Kadis PU maupun pelaksana. Karena jalan ini penting sekali, menjadi penghubung Pakisan dengan Kelandis. Supaya bisa diselesaikan dengan baik. Walaupun sudah lewat masa pengerjaan,” ujarnya ditemui usai melakukan pemantauan langsung ke lokasi.
Sejauh ini, Pemkab Buleleng baru membayarkan sebesar 30 persen dari proyek senilai Rp5,9 miliar. Pembayaran akan dituntaskan setelah jalan tersebut selesai dibangun. Setelah selesai, Dinas Pekerjaan Umum, dan Tata Ruang (PUTR) Buleleng akan melakukan uji mutu untuk menguji spesifikasi jalan.
Supriatna menyebut, dengan kondisi yang terjadi saat ini, akan menjadi evaluasi dalam menentukan pengerjaan di wilayah terjal. Sehingga bisa dilakukan pengaturan waktu, dalam pengerjaan proyek.
“Ini menjadi bahan evaluasi dari Dinas PU dalam membuat kontrak kerja dengan rekanan. Mengingat lokasi yang sulit, bisa diperpanjang waktu pelaksanaannya,” kata dia.
Supriatna menambahkan, setelah jalan ini selesai pemerintah akan memasang rambu peringatan lalu lintas di pintu masuk desa. Sehingga tidak terjadi kecelakaan, bagi pengendara yang tidak mengetahui medan.
“Di ujung selatan masuk jalan ini yang baru turun ini dibuat plang bagi pengendara yang baru pernah lewat sini supaya tdk direkomendasikan melewati jalan ini karena sangat berbahaya bagi yg belum pernah melewati jalan ini apalagi kendaraan matic. Agar tidak ada kecelakaan di ruas jalan ini,” kata dia.(*)
Pewarta: Kadek Yoga Sariada