Singaraja, koranbuleleng.com| Pemerintah Kabupaten Buleleng menyiapkan anggaran senilai Rp990 juta lebih untuk pelaksanaan Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-41 di Taman Budaya Denpasar. Dana itu untuk membiayai 15 pementasan, termasuk untuk Kontingen Buleleng untuk Parade Pembukaan.
Dari 24 Pementasan Kesenian yang digelar dalam PKB tahun 2019, Buleleng hanya mengikuti 16 pementasan. Hanya saja, hingga menjelang pelaksanaan PKB, dana pembinaan itu belum bisa direalisasikan lebih cepat. Tak ayal, selama proses latihan, para sanggar ataupun sekaa dan juga komunitas yang akan tampil sebagai duta Kabupaten Buleleng harus mencari dana talangan.
Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) kabupaten Buleleng Gede Komang tidak menampik hal itu. Dijelaskan, Disbud saat ini baru bisa mencairkan dana untuk pementasan untuk Parade Pembukaan dan juga lomba merangkai bunga dan janur. Sebab kas di Disbud kini sangat terbatas.
Gede Koemang menyebut jika keterlambatan itu disebabkan karena beberapa administrasi yang harus dilengkapi. Ia pun menjamin bila pekan depan sanggar-sanggar sudah mengantongi anggaran ke Denpasar.
“Hampir tiap hari tim kami berupaya supaya (pencairan anggaran) ini cepat. Sanggar lainnya masih kami proses. Kami sudah ajukan pada pak bupati. Mudah-mudahan Senin sudah disposisi. Jadi Selasa atau Rabu depan sudah bisa dicairkan ke masing-masing sanggar,” jelasnya.
Disisi lain, untuk pelaksanaan PKB ke-41 tahun 2019, Kabupaten Buleleng tidak mengirimkan dutanya ke Taman Budaya sebanyak 8 Pementasan Kesenian. Beberapa pementasan yang tidak diikuti adalah pementasan prinsip seperti Drama Gong, Teman Penasar, Arja, dan Kesenian Rekontruksi.
Kepala Bidang Kesenian Disbud Buleleng Wayan Sujana mengatakan, selain karena ketebatasan anggaran, ketifak ikut sertaan Buleleng di empat pementasan kesenian itu juga karena sampai dengan saat ini, Disbud kesulitan dalam melakukan regenerasi khususnya untuk Arja dan Taman Penasar.
Sementara untuk kesenian rekontruksi, Dinas Kebudayaan ditahun 2019 ini memang belum melakukan rekontruksi karena belum menyiapkan anggaran pada DPA. Prosesnya baru akan dilaksanakan ditahun 2020 mendatang.
“Tahun lalu kan rekontruksi Janger Menyali, kalau tahun ini belum. Karena merekontruksi itu biayanya besar. Nah karena sekarang kita sudah kerjasama dengan ISI Denpasar, maka untuk tahun 2020 mendatang baru kita akan merekontruksi tari Cendrawasih Buleleng,” ucapnya. |RM|