Singaraja, koranbuleleng.com | Ditengah pandemi Corona Virus Deases (COVID 19) dan berbagai dampak yang ditimbulkan membuat masyarakat kebingungan. Segala daya upaya dilakukan untuk meredam virus ini.
Ditengah-tengah kebingungan ini, sejumlah anak muda di Desa Pedawa melalui Komunitas Film Bali aga bersama Satgas Gotong Royong COVID 19 Desa Pedawa meluncurkan sebuah film dengan bahasa ibu Desa Pedawa. Film berjudul “Ara Nyemprot Kuang Nau” ini punya alur cerita tentang langkah dari sejumlah warga bersama satuan tugas COVID 19 di pedesaan mencegah meluasnya wabah corona.
Satgas COVID 19 itu didalanya selain aparat desa adat dan desa dinas, juga melibatkan petugas dari kepolisian dan TNI.
Penyemprotan disinfektan ke ruang umum dan rumah warga menjadi kisah inti dari cerita ini. Di dalam film ini, memang ada warga yang sempat tidak mengetahui latar belakang penyemprotan ini, dan menduga petugas melakukan penyemprotan dengan bahan beracun yang makhluk hidup.
Petugas menjelaskan bahwa penyemprotan disinfektan menjadi salah satu anjuran dari pemerintah untuk mencegah wabah COVID 19. Penyemprotan itu dilakukan di rumah-rumah warga dan fasilitas umum.
Salah satu tim produksi film ini, Putu Yuli Supriyandana mengatakan film ini digarap dalam waktu satu hari. Mulai dari shooting hingga masuk dapur editing. Semua berjalan secara mendadak karena momen tentang pandemi ini juga sedang berlangsung.
“Kami mulai memproduksi film ini pagi sekitar pukul tujuh pagi, lalu editing hingga pukul empat dini hari keesokan harinya. Memangcukup menguras tenaga tetapi film ini kami persembahkan untuk edukasi tentang pencegahan wabah COVID 19,” ujar Yuli, yang juga seorang guru.
Yuli berharap film ini bisa menyadarkan masyarakat di desa-desa Bali Aga ikut mencegah penularan wabah corona.
Film ini penuh dengan pesan-pesan langsung tentang upaya pemerintah desa melindungi warganya agar tidak tertular wabah corona.
Komunitas film Bali Aga ini memang cukup produktif memproduksi karya film yang dekat dengan kehiudpan warga di Bali aga, terutama di Desa Pedawa.
Bahkan, bahasa yang digunaan dalam setiap produksi film dari komunitas ini selalau menggunakan bahasa Pedawa. Bali aga merupakans alah satu desa tua di Buleleng dengan ragam ciri khasnya. |NP|
