Singaraja | Akhirnya, keputusan untuk mengambil sumber air untuk memuhi kebutuhan air bersih di delapan desa di Buleleng timur disepakati di hilir di wilayah sumber mata air Yeh Sanih. Kesepakatan ini dimabil secara mufakat saat pertemuan antara Kelian Desa Adat Air Sanih, Dirut PDAM Buleleng, Pengajeg Desa Linggih Yeh Sanih , para kepala desa yang akan memanfaatkan air tersebut di kantor Bupati Buleleng Senin (28/3).
Kesepakatan itu untuk pengambilan sumber air bersih di bagian hilir Yeh Sanih dengan syarat tidak diperkenankan areal yeh sanih dipergunakan untuk permandian umum pada pukul 20.00 malam hari pukul 20.00 Wita hingga pagi hari karena pengambilan air akan dilkaukan pad amalam hari selama empat jam untuk memenuhi bronkaptering.
Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana dengan disepakatinya pengambilan air di hilir Yeh snaig ini berate salah stau solusi untuk mengentaskan kemiskinan di wilayah Buleleng timur terpenuhi. Karena selama ini, factor alam menjadi salah satu pemicu kemiskinan di Buleleng timur.
“Jika air ini telah terdistribusi dengan baik maka diyakini persoalan air selama ini akan teratasi. Dengan demikian kemiskinan di wilayah Buleleng timur yang selama ini disebabkan karena krisis air juga akan berkurang. Selain itu program Buleleng bebas sampah plastic akan berjalan sesuai rencana. Warga akan dapat mengolah sampah menjadi pupuk organik,” ujar Agus Suradnyana.
Sebelumnya Pengajeg Desa Linggih Desa Pakraman Sanih, Jro Made Sukresna mengatakan, pihak desa linggih lebih mempertimbangkan kesucian pura yang selama ini disungsung oleh masyarakat dari desa Bungkulan, Mengening, Bukti , Depeha dan Kubutambahan. Karena itulah, pengambilan air semestinya diakukan di hilir.
Sementara itu, PDAM Buleleng yang nantinya akan menjadi operator juga sudah bersedia untuk melkaukan pengambilan air di bagian hilir. Dari sisi pelayanan dengan mempertimbangkan hal-hal teknis kebersihan air minum, pengambilan air di bagian hilir tidak menjadi masalah serius.|NP|