Singaraja, koranbuleleng.com l Kabupaten Buleleng kembali masuk zona merah COVID-19, hal ini disebabkan kasus kematian pasien COVID-19 yang cenderung naik. Zona merah dilansir Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional bersama Satgas Penanganan COVID-19, per tanggal 2 Mei 2021.
“Saya lihat dari beberapa indikator, karena terjadi kematian beruntun, dan memang yang terakhir kasusnya banyak yang meninggal hampir semua pada usia lanjut. Tapi ada juga yang meninggal tidak terlalu tua namun penyakit komorbid banyak” kata Sekda Buleleng Gede Suyasa, rabu 5 mei 2021.
Perkembangan penanganan kasus COVID-19 di Buleleng hari ini kembali mencatat satu pasien meninggal dunia. Pasien asal Desa Bebetin telah meninggal dunia setelah dirawat sejak 21 April lalu. Selain itu, perkembangan penanganan covid juga mengalami peningkatan kasus konfirmasi baru.
Tercatat sebanyak 19 orang masuk dalam kasus konfirmasi baru, rinciannya; 6 orang dari Kecamatan Buleleng, 3 orang dari Kecamatan Seririt, 2 orang dari Kecamatan Sawan, 6 orang dari Kecamatan Kubutambahan dan masing-masing 1 orang dari Kecamatan Banjar dan Sukasada.
Kendati demikian, penambahan jumlah pasien sembuh juga tercatat mengimbangi penambahan kasus konfirmasi baru di atas. Hari ini sebanyak 11 orang dinyatakan sembuh dan telah dipulangkan. Sebagian besar pasien sembuh itu berasal dari Kecamatan Buleleng, yakni sebanyak 11 orang. Sisanya dari Kecamatan Gerokgak 2 orang dan masing-masing 1 orang dari Kecamatan Kubutambahan dan Busungbiu.
Disisi lain, vaksinasi juga terus di genjot pemkab Buleleng agar memastikan tidak ada warga yang tercecer. Khususnya pada skala prioritas yakni dengan umur 40 tahun keatas. Maksud dan tujuan vaksinasi yang dilakukan terhadap warga yang berumur 40 tahun keatas. Prioritas ini diambil karena pada usia tersebut cukup rentan terpapar virus. Kalau yang berumur 20 hingga 40 tahun dikatakan memiliki imun tubuh yang lebih bagus.
Selain itu, zona merah di Buleleng disebabkan oleh mortalitas yang paling besar lebih banyak terjadi pada usia lanjut.
“Ini yang kita sasar lebih dulu dengan vaksin Astrazeneca. Vaksin sinovac juga sudah datang sekitar 23 ribu untuk tahap keduanya. Tidak ada persoalan,” ujar Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana. lETl