Singaraja, koranbuleleng.com| Polisi kini telah menetapkan satu orang tersangka yang terlibat dalam dalam insiden perkelahian berdarah yang menewaskan dua orang di Banjar Dinas Kubu, Desa Pegayaman, Kecamatan Sukasada beberapa waktu lalu.
Tersangka tersebut adalah Nu’ul. Dimana ia ditetapkan sebagai tersangka setelah Polisi melakukan pra rekonstruksi di lokasi kejadian Senin, 11 Juli 2022. Tersangka Nu’ul adalah rekan dari Edi Salman yang tewas dalam perkelahian tersebut.
Dari proses pra rekonstruksi diketahui jika Edi Salman bersama Nu’ul dan rekannya Zakaria mendatangi rumah Vauzi. Edi Salman membawa dua senjata tajam, kemudian memberikan satu sajamnya kepada Nu’ul.
“Saat Edi Salman berkelahi dengan Vauzi, Nu’ul yang ikut. Dia yang mengenai punggung belakang dan kaki Vauzi,” jelas Kapolsek Sukasada Kompol Made Agus Dwi Wirawan ditemui Selasa, 12 Juli 2022.
Melihat dua orang bersimbah darah, Nu’ul dan Zakaria pun kabur. Zakaria lari ke arah timur, ke jurang yang ada di sebelah timur lokasi kejadian. Sementara, Nu’ul lari ke arah selatan. Selanjutnya, mereka pun saling mencari satu sama lain. Hingga di hari berikutnya mereka bertemu di dalam hutan, dan memutuskan bersembunyi di sekitar air terjun di Desa Silangjana.
Warga setempat yang mengetahui keberadaan keduanya sempat mengusir, karena takut disebut menyembunyikan pelaku. Pasalnya, pihak kepolisian melalui Bhabinkamtibmas Silangjana telah menyampaikan informasi tentang kaburnya dua orang setelah terjadinya kasus berdarah di Desa Pegayaman.
“Selama lima hari mereka di sana. Saat bersembunyi itu mereka dalam keadaan luka, sehingga mereka tidak kuat dengan kondisi alam dan luka yang mulai meradang. Ditangkapnya sore hari jelang magrib di wilayah Desa Pegayaman. Mereka selama 4 hari di hutan, di hari ke 5 baru pulang,” kata Agus Dwi Wirawan.
Disisi lain, walaupun tidak terlibat dalam perkelahian tersebut, Polisi tetap menetapkan Zakaria sebagai tersangka terkait dengan kasus pencurian.
Agus Dwi menambahkan, ketiganya Edi Salman, Zakaria, dan Nu’ul merupakan komplotan pencuri. Mereka kerap melakukan aksinya dengan berganti-ganti pasangan.
“Mereka berganti-ganti melakukan aksinya. Ada beberapa kasus pencurian, pencurian motor dan jambret. Kita masih dalami,” imbuhnya. |YS|