Singaraja. koranbuleleng.com, Tarian Joged Bumbung yang dipentaskan oleh Duta Buleleng Sekaa Gita Pringga dari Desa Tamblang, Kecamatan Kubutambahan membuat decak kagum para penontonya saat pentas di panggung terbuka Ksirarnawa, Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-38 di Taman Budaya, Art Center Denpasar, Sabtu 18 Juni 2016.
Sejak lima tahun berdiri sebagai sebuah sekaa joged, Gita Pringga selalu mengedepankan tarian pergaulan ini dengan pakem yang khas Bali utara, bukan Porno.
“Kami selalu menolak jika ada pesanan untuk menarikan tarian erotis, atau porno,”kata Nyoman Surata, Klian Sekaa Joged Gita Pringga, Sabtu lalu.
Gita Pringga berdiri sejak lima tahun silam dan selalu mengedepankan dinamika tari joged yang sebenarnya. Kata Surata, Joged adalah salah satu tarian pergaulan yang dinamis dan mengarah pada ekspresi sebuah perayaan jauh berbeda dengan tarian pelegongan pada umumnya.
Gaya khas Pejogedan Bali utara juga berbeda dengan Bali selatan. Tari Pejogedan Bali utara selama Ini memang lebih menekankan pada dinmaika tarinya yang selalu bersemangat. “Ini juga sesuai dengan tabuh pejogedan Bali utara yang memang lebih mementingkan ritme. Dari sisi instrument juga menkankan atau menggunakan instrumen bambu atau rindik, Jadi memang khas kita di Buleleng berbeda sekali dengan daerah lain,” kata Surata yang juga dosen Fakultas Hukum Universitas Panji Sakti, Singaraja.
Dalam pentas kemarin, Joged dari Gita Pringga menampilkan satu tabuh pembuka pejogedan dan empat tarian joged yang dipentaskan oleh empat penari. Mereka yang harus mengibing juga diwajibkan untuk mendaftar terlebih dulu dan menggunakan pakaian yang sopan seperti menggunakan kamben dan destar.
Tidak ada pengibing yang memancing dengan tarian-tarian yang tidak senonoh atau mengarah pornograpi. Mereka yang naik ke atas panggung untuk mengibing memang terlihat lihai dan mengetahui pakemnya.
Seorang penari jogged dari Gita Pringga, Kadek Widi menyatakan tarian joged sdebenarnya tarian hiburan yang ditarikan secara sepantasnya dan sopan, bukan tarian porno.
Selama ini, kata perempuan yang masih duduk di bangku SMAN 1 Kubutambahan ini menyatakan jika ada tari jogged yang ditarikan sangat erotis sebenarnya sudah menyalahi pakem joged yang sebenarnya, karena joged sebenarnya adalah tarian pergaulan yang bisa dimanfaatkan untuk hiburan.
“Makanya ada pengibing dengan berbagai gerak tari mereka, tidak erotis dan sejenisnya lah. Saya juga berharap tari Joged ini benar-benar ditarikan dengan baik dan benar,” kata Widi.
Widi sudah sejaka kecil menari apa saja, mulai dari Tari Truna Jaya, Cendrawasih dan yang lainnya. Tarian joged adalah salah satu tarian favoritnya karena bisa menghibur dan memancing penontonnya untuk mengibing.
Aksi Langen Kerti Budaya Bergemuruh
Selain sekaa joged Bumbung Gita Pringga dari Desa Tamblang, pada hari yang sama di malam harinya juga pentas Duta Buleleng Sanggar Gong Kebyar Anak-anak langen Kerti Budaya, Desa Lokapaksa Kecamatan Seririt di Panggung Terbuka Ardha Chandra.
Aksi anak-anak kreatif dari Sanggar Langen Kerthi Budaya ini disambut riuh oleh penontonnya. Penampilan Sangar Langen Kerti Budaya bahkan ditonton langsung oleh Bupati dan Wakil Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana dan Nyoman Sutjidra, Kadisbudpar Buleleng, Nyoman Sutrisna serta sejumlah jajaran SKPD di Pemerintahan Kabupaten Buleleng.
Banyak diantara penonton menilai penampilan sanggar Langen Kerti Budaya sangat atraktif dan Dinamis dalam memainkan tetabuhan kekebyaran. Sanggar Langen Kerti Budaya tampil mebarung dengan duta dari Kabupaten Bangli.
Kadisbudpar Buleleng, Nyoman Sutrisna mengatakan penampilan duta Buleleng Sanggar Langen Kerti Budaya sangat memukau. Ini tiada lain karena mereka bekerja keras melkaukan latihan-latihan untuk menampilkan yang terbaik.
“saya bangga, mereka duta Buleleng yang sangat memukau penonton. Sangat atraktif dan Dinamis. Semoga kedepan terus tumbuh sanggar-sanggar anak-anak yang bisa membanggakan Buleleng,” terang Sutrisna.
Hal yang sama juga dikatakan Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana bahwa Sanggar Langen Kerti Budaya ini telah menampilkan yang terbaik untuk Bali. Ini menjadi pembuktian bahwa Buleleng mempunyai generasi muda yang sangat berpotensi dibidang seni dan budaya. |NP|