Singaraja, koranbuleleng.com, Warga Kampung Singaraja, Buleleng merayakan kemenangan, Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1437 Hijriah dengan menggelar tradisi megibung atau makan bersama-sama secara ramai, Rabu 6 Juli 2016.
Tradisi Megibung ini tradisi leluhur warga setempat dan telah dilaksanakan secara turun-temurun. Tradisi ini dilakukan setelah warga melaksanakan sholat idul fitri di masjid setempat.
Warga setempat mempercayai tradisi yang diturunkan oleh nenek moyang mereka untuk memupuk rasa silaturahmi dan mempererat persaudaraan antar sesama tanpa membedakan status sosial.
Semua makanan dan minuman dibuat oleh seluruh warga setempat. Warga tidak dibatasi untuk membuat makanana jenis apapun. Begitupun jumlah makanan dan minuman yang dibuat oleh warga untuk megibung ini juga tidak dibatasi.
Salah satu tokoh masyarakat Mohamad Zen Usman menceritakan warga setempat sudah mendapatantradisi ini tanpa tahu sedetailnya tentang asal-muasal dari tradisiini.
“Karena sudah dilakukan secara turun temurun sampai kini, kami generasi sekarang juga melakukannya setiap Idul fitri. Kami meyakini tradisi ini untuk memperereat persaudaraan dan silaturahmi, ujarnya.
Tradisi megibung ini mirip dengan tradisi dari warga Bali di beberap atempat seperti Desa Sambirenteng, keamatan Tejakula atau di kabupaten Karangasem.
Namun tokoph setempat juga mengatakan tradisi ini juga ada dilaksanakan dio beebrapa daerah di Pulau Jawa, seperti Solo. Diperkirakan, tradisi megibung di Kampung Singaraja tertular dari tradisi yang dilakukan di Solo.
“Kalau bukti jelas tidak ada namun dari penuturan tetua kami budaya ini datang dari Solo, karena pada masa itu Raja Buleleng, Panji Sakti berperang ke Blambangan dan pasukan yang kembali itu membawa budaya makan bersama atau megibung seperti ini,” kata Zen Usman.
Lurah Kampung Singaraja Agus Mursani mengtatakan tradisi ini tidak pernah absen digelar setiap Lebaran.
Dari sisi kearifan lokal, Kata Agus Mursani tradisi ini patut dilestarikan oleh masyarakat dan pemerintah, karena tradisi ini juga bisa menjadi bagian dari proses pendidikan bagi masyarakat.
“Saya kira untuk di kalangan warga Muslim mungkin hanya di sini (Kampung Singaraja, red) ada tradisi Megibung ini. Kami jaga terus dan ke depan harapannya budaya ini tetap dilestarikan untuk bahan edukasi untuk generasi muda kita agar mencintai budaya leluhur,” jelasnya.
Tidak hanya tradisi Megibung, warga Muslim Kampung Jawa, di Kampung Singaraja juga memiliki tradisi Mekele, yakni sebuah tradisi silaturahmi dari rumah ke rumah di seluruh perkampungan.
Dalam silaturahmi itu, warga juga menyantap hidangan ringan yang disediakan oleh pemilik rumah. Tradisi ini juga sudah dilakukan secara turun-temurun.|NP|