Singaraja, koranbuleleng.com | Parasnya cantik dan memesona. Dia selalu berfikir untuk melakukan inovasi teranyar di bidang fashion. Karena kegigihannya, produk fashion yang dilahirkan dari tangan Putu Ayu Windiani banyak dikenal oleh masyarakat luas.
Sejumlah perkantoran selalu memesan seragam bermotif endek Bali di butik yang bernama Ayu Windi Tenun Ikat, milik Ayu Windi, panggilan populernya. Tak jarang, karyawan perkantoran kini terlihat fashionable menggunakan karya desain dari Ayu Windi.
Semangat berkarya dari Ayu Windi pantas diteladani oleh kaum milenial di Buleleng saat ini. Dia, salah satu pengusaha Wanita yang sudah punya brand populis bidang endek. Ayu ingin menebarkan kecantikan endek Bali ke seluruh level generasi, tua dan muda. Keinginan terbesarnya saat ini, endek harus mampu membalut tubuh-tubuh milenial setiap hari.
Segudang ide-ide cemerlangnya dalam industri fashion kain tenun khas yakni endek dan songket berhasil dibuat menjadi busana trendi yang banyak dicintai kaum milenial.
Dengan ide kreatifnya, ia berhasil meraup omzet mencapai puluhan juta rupiah setiap bulannya dan turut membuka lapangan pekerjaan bagi banyak orang. Berbagai produk, mulai dari baju kekinian, jaket, gantungan kunci, hingga masker dengan motif endek telah menjadi buah bibir.
Ayu mengaku belajar tentang fashion secara otodidak,dari sejumlah koleganya. Kecintaan terhadap fashion juga didasari karena ayu menyukai keindahan kain khas Bali.
“Saya mulai belajar fashion ini dengan otodidak dan belajar dari teman sejawat, sasarannya ya menggaet kaum milenial dan mengubah paradigma Masyarakat endek ini agar bisa di pakai sehari-hari,” terangnya.
Kesuksesan Ayu Windy bukan diraih instan, perjalanan Ayu tak selalu mulus. Wanita jebolan universitas ternama di Denpasar ini menghadapi berbagai tantangan, mulai dari riset produk, desain, hingga strategi pemasaran.
Namun, dengan tekad kuat dan semangat juang, Ayu berhasil menjadikan brand-nya dikenal luas sejak 2017.”Inovasi adalah kuncinya. Terlebih di era pandemi seperti ini, kita dituntut untuk berpikir out of the box,” ujar Ayu.
Capaian hari ini, tidak membuatnya berpuas diri karena inovasi di produk tersebut harus terus dilakukan. Berkaca dari tantangan usahanya dalam menghadapi pandemi yang sangat menuntut pengusaha harus berpikir keras harus bisa bertahan dalam berbagai keadaan.
Saat ini, duniapromosi telah digampangkan dengan kehadiran sosial media. Segalabentuk produk bisa diakses dengan mudah. Ayu juga memanfaatkan sosial media untuk mengenalkan karyanya.
Dia mengajak kaula muda khususnya di Buleleng agar tidak berpuas diri dengan keadaan, berani mencoba dan memanfaatkan kemudahan perkembangan teknologi informasi yang ada untuk mendongkrak daya tarik produk kepada masyarakat.
“Kita harus selalu berinovasi dan memanfaatkan teknologi, khususnya media sosial, sebagai alat pemasaran. Selalu ada potensi dalam setiap tantangan. Jadi, tetap semangat dan jangan takut mencoba!”, ajak Ayu. (*)
Editor : I Putu Nova Anita Putra