Singaraja, koranbuleleng.com| Desa Adat Buleleng, meniadakan pengarakan ogoh-ogoh pada perayaan Hari Suci Nyepi tahun 2024. Ha itu dilakukan mengingat pada saat bersamaan akan digelar piodalan di Pura Dalem Buleleng, Jumat, 19 Januari 2024.
Klian Desa Adat Buleleng Nyoman Sutrisna mengatakan, kesepakatan tersebut diambil dalam rapat yang dihadiri oleh prajuru adat, pemuda, serta aparat desa setempat. Dalam rapat itu, disebut pihaknya memberikan pilihan kepada banjar adat dan pemuda.
Dimana pihak desa memberikan pemuda untuk membuat ogoh-ogoh, namun untuk pengamanan dibebankan kepada Banjar Adat. Dalam paruman tersebut, 14 Banjar Adat pun sepakat untuk meniadakan ogoh-ogoh pada perayaan Hari Suci Nyepi 1946. Selain bertepatan pada piodalan di Pura Dalem Buleleng, peniadaan ogoh-ogoh ini juga disebut untuk mengamankan situasi pada tahun politik.
“Bedasarkan data-data yang dan informasi masukan yang ada. Kita sepakat dengan alasan kebersamaan, dengan yadnya piodalan, tahun politik, ekonomi dan kreatifitas, kita sepakat tidak melaksanakan,” ujarnya.
Sutrisna menyebut, untuk mengobati kekecewaan pemuda, pihak desa akan menggelar lomba ogoh-ogoh pada tahun 2025 mendatang. Nantinya, setiap banjar adatnya akan digelontorkan dana sebesar Rp5 juta untuk pembuatan ogoh-ogoh pada Hari Suci Nyepi 1947 mendatang.
“Untuk tahun 2025 kita di Desa Adat Buleleng, akan mengadakan lomba ogoh-ogoh untuk 14 Banjar Adat yang ada. Untuk saat ini, karena Nyepi masih jauh para pemuda belum ada yang buat,” kata dia.
Sementara itu, Perwakilan Pemuda Banjar Peguyangan Ngurah Gede Arya Kusuma Wardana mengaku kecewa dengan keputusan yang diberikan. Mengingat pihak pemuda di wilayah setempat, sudah merencanakan pembuatan untuk perayaan Hari Suci Nyepi. Namun, pihaknya akan tetap mengikuti keputusan yang telah ditetapkan oleh tertua mereka.
“Kecewa pasti ada, tapi kita tetap menghormati keputusan ini. Kami sebelumnya sudah ada persiapan, tapi belum berani buat karena desa adat belum ada kepastian. Kami sebentar akan rapatkan untuk memberitahu bahwa keputusan desa adat tidak ada ogoh-ogoh pada tahun ini,” kata dia. (*)
Editor : I Putu Nova Anita Putra