Singaraja,koranbuleleng.com| Ketua DPRD Buleleng, Gede Supriatna mendorong seluruh perbekel dan lurah, untuk melakukan pengadaan alat fogging. Hal tersebut dilakukan mengingat kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) cukup tinggi.
Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna mengatakan, DBD sudah menjadi penyakit musiman tiap musim hujan. Banyak masyarakat yang harus dilarikan ke rumah sakit akibat akibat gigitan nyamuk aedes aegypti ini. Dari data Dinas Kesehatan Buleleng, per Jumat, 19 April 2024 mencatat ada sebanyak 516 kasus DBD. Dimana kasus tertinggi di Kecamatan Gerokgak, Buleleng dan Sukasada.
Supriatna menyebut, mengingat penyakit tersebut musiman, pihaknya mendorong mendorong agar seluruh desa melakukan pengadaan alat fogging melalui APBDes. Sebelum dianggarkan, Supriatna mengimbau 148 desa/kelurahan di Buleleng untuk segera melakukan fogging secara swadaya. “Alat fogging kan tidak terlalu mahal, sekitar Rp 15 juta. Bisa dilakukan pengadaan lewat APBDes atau Alokasi Dana Desa (ADD). Perbekel harusnya bisa menganggarkan, karena ini sudah menjadi kasus tahunan,” ujar Supriatna, Jumat, 23 April 2024.
Supriatna menambahkan, selain pemerintah masyarakat juga diharapkan bisa ikut dalam membantu mengatasi DBD dengan memberantas sarang nyamuk. Hal itu, bisa dilakukan masyarakat dengan membersihkan lingkungan rumah dengan langkah 3M, yaitu menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, serta mendaur ulang barang yang berpotensi dijadikan tempat berkembang biaknya nyamuk aedes aegypti.
Disisi lain, Pj Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana mengatakan, antisipasi DBD harus dilakukan sebelum musim hujan. Sehingga penananya tidak seperti pemadam kebakaran. Setelah kasus mencuat, baru gencar dilakukan fogging. Ia pun meminta kepada seluruh stakeholder terkait untuk rutin mensosialisasikan penanganan DBD ini kepada masyarakat.(*)