Tokoh Puri di Bali Desak Pembangunan Bandara Bali Utara, Ugrasena Klaim Sudah Groundbreaking Niskala

Singaraja, koranbuleleng.com| Sejumlah Penglingsir Puri di Bali meminta pembangunan proyek Bandara Bali Utara, di Desa/Kecamatan Kubutambahan, Buleleng dilanjutkan. Dengan bandara baru itu, disebut tidak hanya sebagai pemerataan ekonomi antara Bali selatan dan utara namun akan dirasakan merata oleh empat kabupaten lain yang berdekatan dengan Buleleng.

Sebagai bentuk dukungan dsri puri-puri di Bali, mereka melakukan persembahyangan bersama di Pura Penegil Dharma atau Pura Penyusuan serta ritual napak pertiwi Tapel Gajah Mada dan Pusaka Ki Tunjung Tutur, Minggu, 26 Mei 2024.

- Advertisement -

Penglingsir Puri Blahbatuh Gianyar, Anak Aagung Ngurah Kakarsana mengatakan, kegiatan “Napak Pertiwi” merupakan kesepakatan dari para penglingsir  dari Paiketan Puri-Puri se-Bali, untuk mendukung dan mendorong segera terwujudnya program pembangunan bandara di Bali Utara. Dimana, pusaka Ki Tunjung Tutur hingga saat ini telah diturunkan sebanyak tiga kali ke Buleleng.

“Ki Tunjung Tutur ketiga kali ke Singaraja, momen penting generasi saya juga pasemetonan semua bahwa kita punya kaitan Blahbatuh dengan Buleleng. Dengan melakukan kegiatan napak pertiwi ini kami mendukung dan mendorong segera terwujudnya program pembangunan bandara di Bali Utara,” ujar Agung Kakarsana.

Kata Kakarsana, dalam budaya Bali, pusaka raja memiliki makna dan nilai yang sakral. Pusaka ini tidak hanya sebagai simbol kekuasaan dan keberanian. Tetapi juga sebagai sarana untuk memohon restu dan berkah dari para leluhur serta kekuatan spiritual yang diyakini ada dalam pusaka tersebut.

Selain itu, perhelatan ini dikaitkan dengan jawaban atas permintaan masyarakat tentang pengembangan daerah yang selama ini dirasa kurang diperhatikan. “Hal ini semata-mata siap kami lakukan demi kesejahteraan warga masyarakat Bali di seluruh wilayah, Bali Utara, Bali Selatan, Bali Timur, dan juga Bali Barat,” kata dia.

- Advertisement -

Ditempat yang sama, Penglingsir Puri Agung Singaraja Anak Agung Ngurah Ugrasena mengatakan, kegiatan “Napak Pertiwi” merupakan kegiatan ground breaking yang dilakukan secara niskala. Pihaknya pun mendukung, jika bandara Bali Utara dibangun di atas laut. Dengan dibangun di laut, disebut pembangunan bandara akan mengurangi abrasi.

“Ini sudah ground breaking niskala, tinggal menunggu ground breaking sekalanya Kami mendukung bandara dibangun di laut karena akan mengembalikan abrasi. Kalau di darat kurang setuju pasti menggerus penduduk, tanah produktif dan situs pura. Harapan kami pembangunan ini ramah lingkungan bersama penduduk sama-sama membangun Buleleng,” terangnya.

Sementara, Direktur Utama (Dirut) PT Bandara Internasional Bali Utara (BIBU) Erwanto Sad Adiatmoko Hariwibowo mengatakan, dengan pembangunan Bandara Bali Utara menjadi jawaban atas Bandara I Gusti Ngurah Rai yang diprediksi akan over capacity atau kelebihan kapasitas.

Selain itu, pembangunan Bandara Bali Utara disebut sebagai upaya pemerataan ekonomi antara Bali selatan dengan Bali utara. Rencana pembangunan bandara ini menurut dia telah melewati sejumlah kajian strategis.

“Karena ini kebutuhan, Bandara Ngurah Rai sudah sangat padat. Bahkan akhir tahun kemarin penumpang  turun di jalan. Pada tahun 2026 diprediksi Ngurah Rai akan stuck,” kata dia.

Pihaknya mengaku optimis pada pemerintahan Prabowo-Gibran mendatang, pembangunan Bandara Bali Utara bakal terwujud. Dimana pembangunan bandara ini, disebut telah menjadi kampanye pasangan tersebut saat Pemilu 2024.

“Prabowo-Gibran terpilih, semua tahu kampanye beliau (mewujudkan Bandara Bali Utara). Proses di pemerintahan juga berjalan. Pekan lalu kami komunikasi dengan beberapa kementerian,” kata dia. (*)

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts