Singaraja, koranbuleleng.com| Pihak keluarga dari Pahlawan Nasional asal Buleleng, Mr. I Gusti Ketut Pudja sangat berbahagia dan sekaligus berbangga karena gambar Mr. I Gusti Ketut Pudja akan dipajang di bagian depan uang NKRI desain terbaru pada pecahan logam Rp.1.000. Pihak keluarga juga berharap, nama Mr. I Gusti Ketut Pudja juga bisa diabadikan menjadi nama salah satu jalan di Kota Singaraja, serta dibuatkan patung untuk mengabadikan jasa kepahlawananya terhadap NKRI.
Dalam perjalanan sejarah Indonesia, Mr. I Gusti Ketut Pudja juga tercatat sebagai pelaku sejarah, tokoh yang mewakili Sunda Kecil dalam perumusan naskah Teks Proklamasi, UUD 1945 serta perumusan butir-butir Pancasila. Mr. I Gusti Ketut Pudja juga yang menyarankan kalimat dalam pembukaan UUD 1945 “Atas berkat rahmat allah” diganti dengan Tuhan Yang Maha Kuasa, sampai saat ini.
Menurut putri ketiga dari Mr. I Gusti Ketut Pudja, Gusti Ayu Komang Arinti menyatakan bahwa logam pecahan Rp.1.000 bisa dimiliki oleh seluruh lapisan dan strata masyarakat di Indoensia. Baik itu kelas kecil, menengah hingga kalangan teratas pasti akan memiliki uang pecahan Rp.1000. Jadi, dampaknya, Pahlawan Nasional Mr. I Gusti Ketut Pudja akan lebih dikenal oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
“Uang Rp.1.000 itu cermin kerakyatan, persis seperti karakter Beliau, yang dari dulu memang sangat merakyat, dekat dengan rakyat. Jadi kami dari keluarga sangat berbangga bila gambar Pahlawan Mr. I Gusti Ketut Pudja bisa dipasang di bagian depan pecahan terbaru logam Rp.1.000,”ungkap Arinti yang ditemui di rumahnya, di Jalan Veteran, Singaraja Kamis 15 September 2016.
Arinti menceritakan, sebenarnya rencana mengenai akan digunakannya gambar pahlawan Mr. I Gusti Ketut Pudja di uang pecahan NKRI terbaru sudah diketahuinya sejak lama.
Bahkan, dari pihak Bank Indonesia sebenarnya sudah pernah mendatangi keluarganya untuk melakukan verifikasi terhadap seluruh dokumen dan keturunan dari Mr. I Gusti Ketut Pudja.
“Tetapi waktu itu, pihak Bank Indonesia mewanti-wanti agar saya tidak ngomong dulu ke masyarakat termasuk media massa. Semua harus silent dan rahasia. Katanya, kalau nanti sudah resmi diluncurkan baru boleh mengungkapkan ke publik. Sekarang sudah beredar di media massa berarti saya boleh ngomong,”terang Arinti sambil tertawa.
Arinti, Wanita yang kini sudah berumur 78 tahun menceritakan, sewaktu itu staff dari Bank Indonesia menyatakan bahwa keputusan mengenai penggunaan gambar pahlawan Mr. Ketut Pudja juga akan ditandatangani langsung oleh Presiden RI, Joko Widodo. Dia juga mengatakan, pihak Bank Indonesia mensurve sangat banyak calon pahlawan nasional yang akan digunakan dalam uang NKRI desain terbaru tahun 2016.
Karena itu, Arinti bersama keluarga juga merasa sangat berbahagia dan berbangga dengan penggunaan gambar ayah mereka di mata uang NKRI terbaru.
Sebenarnya, kata Arinti pihak keluarga juga berharap Pemerintah Kabupaten Buleleng bisa menamakan salah satu jalan di Singaraja dengan nama jalan Mr. I Gusti Ketut Pudja. Beberapa tahun lalu, katanya pihak keluarga sudah pernah mengusulkan namun tidak dalam kapasitas resmi.
“Kalau kami berharap, mungkin nama Jalan Veteran ini ditambahi nama Mr. I Gusti Ketut Pudja. Jadi tidak harus mencoret nama jalan Veteran tapi cukup menambahkan saja. Atau Jalan Pahlawan ditambahkan dengan nama Mr. I Ketut Pudja. Ya itu kalau boleh meminta kepada pemerintah,” harap Arinti.
Arinti meminta supaya Jalan Veteran atau Jalan Pahlawan ditambahkan nama Mr. I Gusti Ketut Pudja karena dulunya kawasan ini menjadi pusat Pemerintahan Sunda Kecil di masa lalu. Gedung DPRD Kabupaten Buleleng saat ini , dulunya adalah rumah dinas Mr. I Gusti Ketut Pudja, sementara Kantor Bupati Buleleng saat ini dulunya adalah salah satu bagian dari Kantor Gubernur Sunda kecil.
Mr. I Gusti Ketut Pudja dinobatkan sebagai pahlawan nasional pada 8 september 2011 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Di Buleleng, Kini nama Mr. I Gusti Ketut Pudja juga digunakan sebagai nama tempat atau gedung. Pertama yakni Gedung Sasana Budaya Singaraja di komplek Museum Buleleng dinamakan Sasana Budaya Mr. I Gusti Ketut Pudja. Pemberian nama Sasana Budaya Mr. I Gusti Ketut Pudja pada tahun 2009.
Penamaan Sasana Budaya Mr. I Gusti Ketut Pudja juga secara resmi diputuskan dalam sebuah SK Bupati Buleleng yang ditandatangani oleh Bupati Buleleng masa itu, Putu Bagiada. SK tersebut bernomer : 430/571/HK/2009 tentang Penetapan nama gedung Sasana Budaya Mr. I Gusti Ketut Pudja. SK tersebut ditandatangani dan berlaku 20 Agustus 2009.
Penamaan Sasana Budaya Mr. I Gusti Ketut Pudja untuk mengabadikan nama dan jasa yang bersangkutan serta untuk pelengkapan syarat administrasi untuk pengajuan gelar Pahlawan Nasional terhadap Mr. I Gusti Ketut Pudja. Sampai saat ini, SK Bupati Buleleng ini masih berlaku dan tidak pernah dicabut.
Namun belakangan ini, gedung di Pelabuhan Buleleng yang dulunya dinamai gedung IMACO juga kini dinamai dengan Gedung Mr. I Gusti Ketut Pudja. Jadi ada dua gedung yang bernama Mr. I Gusti Ketut Pudja di kota Singaraja.
Di sisi lain, Kepala Dinas Sosial, Gde Komang juga mengakui pihaknya sempat ditemui oleh Bank Indonesia untuk melakukan verifikasi terhadap pahlawan Mr. I Gusti Ketut Pduja terkait dengan pemasangan gambar pahlawan di uang NKRI desain terbaru. Sama seperti Arinti, pihak Dinas Sosial Kabupaten Buleleng juga kala itu dilarang untuk mengumbar ke publik terkait rencana tersebut.
“Dulu kami juga diminta untuk merahasiakan dari publik dulu. Nanti setelah resmi diluncurkan barulah kami boleh ngomong. Jadi sangat silent dan ini sekaligus kebangaan buat Buleleng, karena dari sekian nama pahlawan di Indonesia, justru Mr. I Gusti Ketut Pudja terpilih dan dipasang di uang NKRI pecahan Rp.1000,”terang Gde Komang.
Gde Komang juga akan mempertimbangkan terkait dengan keinginan dari pihak keluarga untuk menamakan salah satu ruas jalan di Singaraja menjadi Mr. I Gusti Ketut Pduja. Namun hal itu harus melalui rembug berbagai instansi yang berwenang.
“Tentunya kami sangat mengapresiasi keingian keluarga itu, dan pasti akan kami rembugkan dulu dengan pihak-pihak lain karena ada instansi lain yang punya kewenangan dengan soal jalan. Mungkin akan rembug dengan LVRI, Dinas Perhubungan, Dinas PU bahkan dengan pucuk pimpinan,sementara kami dari Dinas Sosial hanya sebagai lembaga yang mengusulkan saja,” terang Gde Komang.
Mr. I Gusti Ketut Pudja adalah salah satu tokoh nasional dari Buleleng yang punya peran besar dalam Kemerdekaan RI. Dia adalah salah satu tokoh yang mewakili Sunda Kecil (Indonesia timur) dalam perumusan naskah Proklamasi, Undang-undang Dasar 1945 serta butir-butir Pancasila.
Pengusulan nama pahlawan terhadap Mr. I Gusti Ketut Pudja juga menjalani jalan yang cukup panjang. Pengusulan dimulai tahun 2009 dan penganugerahan dilakukan pada 8 september 2011. Banyak seminar dan diskusi dilakukan oleh sejumlah pakar dan akademisi serta mengajak sejumlah komponen lainnya.
Hingga penganugerahan gelar pahlawan nasional serta penggunaan gambar Mr. I Gusti Ketut Pudja pada uang NKRI adalah sebuah kebangaan tersnediri bagi Buleleng dan Bali. Menurt salah satu akademis dari Universitas Pendidikan Ganesha, Made Pageh Mr. Igusti Ketut Pudja adalah tokoh nasional yang pantas mendapatkan semua ini.
“Dia adalah tokoh yang berperan besar dalam perjalanan kemerdekaan Indonesia. Dia pernah menjadi salah satu inisiator penyusunan UUD 1945, Pancasila dan naskah Proklamasi. Dia saksi sejarah yang terlibat langsung didalamnya,”terang Pageh|NP|