Singaraja,koranbuleleng.com | Kawasan Pantai Penimbangan, Desa Baktiseraga, dipadati oleh warga yang menjalankan tradisi Banyupinaruh, Minggu 22 Januari 2017. Mereka yang datang ke pantai membawa perlengkapan canang sari ataupun sesajen lainnya.
Tradisi Banyupinaruh dijalankan satu hari setelah Hari Suci Saraswati. Dari beberapa referensi, Banyupinaruh berasal dari kata banyu yang artinya air (kehidupan), dan pinaruh yang berasal dari kata weruh atau pinih weruh. Weruh sendiri bermakna pengetahuan, sehingga dapat dikatakan Banyupinaruh adalah hari untuk memohon sumber air pengetahuan.
Mereka yang melaksanakan tradisi banyupinaruh ini memandikan diri di tengah laut. Namun sebelum itu, mereka memohon anugerah agar ritual banyupinaruh yang dijalankan mendapatkan berkah baik dari alam semesta.
Ni Putu Yastini, salah satu warga yang melaksanakan Banyupinaruh ini mengungkapkan sebagai manusia Bali, dirinya selalu melaksanakan ritual Banyupinaruh ini. Bagi kebanyakan warga, tradisi Banyupinaruh ini lebih banyak dilaksanakan di pantai. Namun, di beberapa sumber mata air seperti danau juga bisa melaksanakan Banyupinaruh.
“Bagi saya, ini sebuah tradisi ataupun keyakinan yang memang harus saya jalani. Saya yakini untuk menjadikan diri kita lebih mawas diri, sadar untuk terus mencari ilmu pengetahuan,” ucap Yastini.
Banyak juga yang memaknai Banyupinaruh sebagai salah satu ritual untuk menyucikan pikiran, perkataan dan tindakan sehingga dalam pencarian ilmu pengetahuan bisa dilkaukan dengan baik.
Ini diyakini oleh warga lainnya, Nyoman Sukma Ardianta. Pikiran, perkataan dan tindakan sangat terkait dalam upaya manusia untuk mencari sumber-sumber ilmu pengetahuan.
“Untuk itu, semua yang ada dalam diri kita memang harus disucikan sekala dan niskala. Sehingga ilmu pengetahuan itu bisa masuk dalam pemikiran kita dan dilaksanakan dengan baik,” ujarnya.
Selain di Pantai Penmbangan, sejumlah kawasan pantai lebih lebih banyak dipadati warga yang melakukan Banyupinaruh. Pantai Lovina, Pantai Tukadmungga, Pantai Pidada, Pantai Desa Kerobokan serta pantai lainnya dipadati oleh warga. |NP|
