Singaraja, koranbuleleng.com | Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana meminta agar para kepala desa di Buleleng bisa mengggali potensi desanya secara maksimal dalam membangun dan memajukan desa. Ini penting, karena menyangkut niat dan kreatifitas kepala desa dalam menyusun strategi pembangunan di desa.
Hal itu dikatakan Bupati saat menghadiri evaluasi perkembangan desa tingkat Kabupaten Buleleng di Desa Gobleg, Kecamatan Banjar, Selasa 13 Maret 2018.
Dalam sambutannya Bupati Buleleng mengatakan terkesan dengan apa yang telah ditampilkan oleh Desa Gobleg sebagai wujud bahwa desa ini telah menampilkan potensi terbaiknya.
Ini membuktikan bahwa Desa Gobleg mampu memberdayakan industri berskala kecil maupun kelompok – kelompok usaha masyarakat. Hal ini bagus sebagai strategi untuk mengentaskan kemiskinan. Pembangunan harus dimulai dari bawah yaitu dari desa.
“Lomba desa ini merupakan evaluasi dari kinerja kepala desa dan jajarannya, karena itu kepala desa dan perangkatnya agar memiliki pola pikir yang cerdas untuk memajukan desa sesui dengan apa yang di miliki, ” ujarnya.
Bupati Agus juga mengatakan dalam memajukan desa kepala desa dan jajarannya harus menggali potensi desa, baik itu potensi alam maupun sumber daya manusianya. Diyakini, kalau kepala desa dan jajarannya mampu mengembangkan potensi desa, niscaya pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahtraan masyarakat akan tercapai.
Diharapkan pula kepala desa mampu membuka ruang diskusi di desa dengan mengundang beberapa orang atau pakar pertanian untuk mendiskusikan pola pertanian diperdesaan.
“Ini yang saya harapkan kedepan, jangan lagi menampilkan hal – hal yang semu dalam lomba desa, yang saya ingin adalah progres pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahtraan masyarakat tegas Bupati.
Sebelumnya Kepala Desa Gobleg Gusti Ngurah Rony melaporkan dalam melaksanakan pembangunan di Desa Gobleg pemerintah desa bersinergi dengan lembaga dan organisasi yang ada di desa Gobleg.
Sektor pertanian adalah sektor yang paling menonjol, dominasi warga sebagai petani menjadi penghidupan utama warga desa. Mereka adalah petani cengkeh, kopi maupun mengelola ladang persawahan serta berbagai jenis tanaman hortikultura lainnya.
Rony mengakui selama ini masih banyak kendala dalam memajukan desa baik dalam pelayanan masyarakat, pemberdayaan masyarakat maupun pengembangan sumber daya manusia dan sumber daya alam.
Ini terjadi lantaran terbatasnya sumberdaya manusia yang memiliki kemampuan untuk mengelola sumberdaya alam yang ada. Disisi lain sarana dan prasarana desa juga banyak yang belum memadai termasuk sarana kesehatan, pendidikan dan kurangnya lembaga ekonomi yang memfasilitasi hasil dari produk pertanian dan perkebunan di desa Gobleg. |NP|
