Singaraja, koranbuleleng.com| Tiga rumah milik tiga kepala keluarga tergenang luapan air dari saluran irigasi Subak Telabah Sari di Dusun Jero Agung Desa Lokapaksa Kecamatan Seririt tersumbat sampah. Saluran tersebut alami pendangkalan dan mampet oleh tumpukan sampah sehingga meluap. Kondisi ini sudah terjadi sejak lama.
Tiga rumah yang terendam masing-masing milik Gusti Putu Jempana, Gusti Bagus Susila, dan Gusti Bagus Sudanto. Ketiga rumah itu lokasinya tepat berada disamping aliran saluran irigasi tersebut.
Tidak hanya menggenangi halaman, meluapnya aliran air saluran tersebut juga mengakibatkan sumur milik Gusti Bagus Susila tercemar, sehingga air tersebut tidak layak dikonsumsi lagi.
Gusti Bagus Susila ditemui di rumahnya menjelaskan, air irigasi di sebelah rumahnya itu telah lama menggenang dan meluber hingga ke halaman rumahnya.
Kondisi itu terjadi karena saluran irigasi itu tersumbat sampah rumah tangga pada bagian pagar pembatas rumah dan jalan lingkungan tersebut. Air yang masuk dan menggenangi halaman rumah juga merembes hingga masuk ke sumur. Sehingga air sumur yang selama selama ini imanfaatkan sehari-hari oleh keluarganya pun tercemar.
“Kejadian sudah sering, kalau mampet selalu kebanjiran. Air sumur saya juga tercemar, biasanya bisa dipakai untuk minum, sekarang tidak bisa lagi. Saya minta sama kerabat saya untuk minum. Kalau untuk mandi terpaksa dipakai, tapi itu dia, malah jadinya gatal,” Jelasnya.
Hal yang sama juga dirasakan Gusti Putu Jempana. Halaman rumahnya bahkan pernah tergenang air saluran irigasi yang meluap hingga setinggi mata kaki orang dewasa. Menurutnya, luapan air itu tidak hanya terjadi karena penyumbatan sampah, namun juga terjadi karena pendangkalan saluran akibat sedimentasi.
Dulu Kata Jempana, kedalaman saluran irigasi ini hingga mencapai 2,5 meter, namun kini akibat endapan sedimentasi menjadi sekitar 60 centimeter. Ia mengaku sudah pernah melaporkan hal tersebut kepada Arapat di tingkat Desa hingga ke Kabupaten.
“Sudah sejak Sembilan bulan lalu ini saya laporkan. Pernah ada petugas yang datang, tapi tidak ada tindak lanjut. Kalau subak sudah berusaha juga membersihkan sumbatan, tapi tidak membuahkan hasil,” Jelasnya.
Atas kondisi itu, Kepala Dinas PUPR Ketut Suparta Wijaya didampingi Camat Seririt Nyoman Riang Pustaka dan Kepala Bidang (Kabid) Rehabilitasi dan Rekonstruki Pasca Bencana BPBD Buleleng Wayan Kasi turun kelokasi untuk memantau langsung kondisi tersebut. Tim dari Pemkab Buleleng ini bahkan sempat membuka penutup saluran untuk memastikan kelancaran air.
Menurut Suparta Wijaya, saluran irigasi yang tersumbat itu merupakan aset dari Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida sebagai perpanjangan pemerintah pusat. Itu artinya, kewenangan untuk memperbaiki adalah BWS. Meskipun demikian, pihaknya bersama Pemerintah Kecamatan Seririt, dan Pemerintah Desa Lokapaksa akan melaporkan kondisi itu ke BWS agar ada upaya perbaikan agar irigasi berfungsi dengan baik.
Untuk penanganan awal, pihaknya akan menurunkan petugas untuk membersihkan sumbatan dan melakukan pengerukan pada endaan sedimentasi yang menyebabkan saluran tersebut mengalami pendangkalan.
“Sampah kita bersihkan dan sedimentasi dikeruk. Mohon bantuan dari warga dan subak termasuk desa kami perlukan bantuannya. Kami bisa membantu hanya sementara, dan setelah pemeliharaan ini kesadaran membuang sampah di saluran irigasi ini harus diperhatikan,” ungkapnya. |RM|