Singaraja, koranbuleleng.com | Sungai Mumbul yang membelah beberapa wilayah di Kota Singaraja akan dikeruk untuk mengurangi sedimentasi. Seringkali, setiap puncak musim hujan dengan curah hujan yang tinggi, Sungai ini meluap dan merendam kawasan pemukiman di wilayah Kampung Anyar dan sekitarnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Buleleng Putu Ariadi mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas PUPR Kabupaten Buleleng terkait dengan rencana pengerukan sedimentasi tersebut. Dua institusi ini juga sedang mengkaji teknis lainnya agar tidak lagi terjadi banjir pada musim penghujan.
“Kita sudah melakukan koordinasi dengan Dinas PUPR nanti akan dilakukan pengerukan secara bertahap. Tapi sekarang PUPR sedang mengkaji aliran sungai tersebut, karena takutnya jika dikeruk air laut naik,” ungkapnya.
Selain sedimentasi, Sungai mumbul juga tercemari oleh sampah. Solusi jangka pendek, Pemkab Buleleng bersama TNI dan Polri serta masyarakat melakukan upaya pembersihan sungai dari sampah-sampah yang telah mencemari sungai, Jumat 19 Oktober 2018.
Pembersihan di sungai Mumbul dimulai dari hulu hingga hilir dengan mengangkat sampah yang menyumbat aliran sungai.
Tumpukan sampah di sepanjang Sungai Mumbul ini juga salah satu faktor pemicu banjir dan sedimentasi.
“Kedepannya kita akan mengumpulkan masyarakat di sekitar aliran sungai untuk melakukan sosialisasi dan memberikan edukasi agar tidak membuang sampah ke aliran sungai,” terang Putu Ariadi.
Selain DAS Mumbul, beberapa lairan sungai Seperti Sungai di iwlayah Banyuasri juga dibersihkan dari sampah. Begitupun beberapa kawasan jalan juga dibersihkan dari sampah agar tidak mengotori jalan raya. “Ini untuk tetap menjaga estetika dan kebersihan lingkungan sekaligus edukasi untuk masyarakat.” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Buleleng, Ketut Suparta Wijaya mengakui sejumlah daerah aliran sungai yang alami pendangkalan seperti Sungai Mumbul akan dikeruk. Saat ini, semua sedang dalam kajian.
Selain itu, beberapa aliran sungai juga akan dibuatkan sodetan untuk membagi aliran air ke daerah aliran sungai lainnya.
“Seperti Sungai yang melewati Baktiseraga hingga ke lingkungan LC ini, nanti kita buatkan sodetan di hulu agar aliran airnya bisa mengalir ke daerah aliran sungai lainnya,” terang Suparta Wijaya beberapa waktu lalu. |NP|