Singaraja | Satu hari pasca teror bom yang mengaku dikirim oleh Anggota Jaringan Pengebom Sarinah, suasana Buleleng aman dan terkendali sampai saat ini. Tidak ada ketakutan dari warga, termasuk seluruh institusi dan perkantoran masih melakukan aktifitas seperti biasa. Di sisi lain, pihak kepolisian juga masih melakukan pengejaran terhadap seorang kurir pembawa selebaran teror yang dibawa ke kantor camat Buleleng.
Dari pantauan koranbuleleng.com, salah satu franchise ternama di Singaraja juga masih melakukan aktifitas seperti biasa dan sejumlah aparat keamanan terlihat berjaga-jaga di sekitar lokasi. Di sisi lain, suasana pariwisata di Pantai Lovina juga tampak aman. Sejumlah wisatawan masih berkunjung ke kawasan ini dengan normal tanpa ada rasa ketakutan. Pihak kepolisian juga telah menyebar personilnya di wilayah-wilayah keramaian seperti kawasan pariwisata, pertokoan dan perkantoran.
Wakapolres Buleleng, Kompol Michael Rizakota menyampaikan pihaknya masih melkaukan pengejaran terhadap pelaku yang membawa selebaran teror di Kantor Camat Buleleng. Sejumlah hasil rekaman CCTV yang dipasang di kantor Camat Buleleng juga masih dalam pemeriksaan, walaupun CCTV di kawasan ini tidak maksimal.
Dalam pertemuan dengan Pemkab Buleleng ebrsama tokoh masyarakat di kantor Bupati Buleleng, Wakapolres Buleleng menyarankan supaya Pemkab Buleleng bisa memasang CCTV di sejumlah tempat yang dianggap strategis. “Kami sarankan kepada pemerintah supaya memasang lebih banyak CCTv di kawasan-kawasan strategis,” ungkap Michael Rizakota dalam pertemuan, Selasa (19/1).
Sampai saat ini, Pihak kepolisian juga terus melakukan razia di jalan raya. Hampir seluruh Polsek di Buleleng setiap pagi, Siang dan Malam hari melkaukan operasi untuk mencari perburuan terhadap penebar teror.
Polisi memfokuskan mencari pelaku yang diduga dari Kediri, Jawa timur karena saat membawa selebaran tersebut diketahui menggunakan sepeda motor dengan tanda Nopol AG. “AG itu plat Nopol dari Kediri, jadi kita fokuskan dulu dari informasi itu untuk mencari pelakunya, paparnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Buleleng, Nyoman Sutjidra menyatakan seluruh komponen masyarakat Buleleng sepakat untuk mengamankan wilayah bersama-sama. Pertemuan dengan institusi Negara, serta Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat dan Tokoh Agama yang digelar merupakan salah satu cara untuk deteksi dini terkait teror yang terjadi.
Dan terkait dengan pengamanan, pemerintah mempercayai aparat keamanan sudah melakukan pengamanan secara baik dan benar sesuai dengan protapnya. “Kami menyamakan persepsi dengan seluruh elemen bahwa semua teror yang dilkaukan tidak benar, apalagi menggunakan ayat suci agama. Kita jangan sampai terpropokasi,” ujar Sutjidra.
Deteksi dini juga telah dilakukan secara serentak di seluruh kecamatan di Buleleng, kata Sutjidra. Termasuk paham radikal yang berpotensi ada di kabupaten Buleleng sudah dipantau oleh pihak ekamanan. “Jangan khawatir, aparat kita sudah siap untuk melakukan pengamanan wilayah,” kata Sutjidra.
Sutjidra juga menyetujui bahwa seluruh tempat strategis di Singaraja akan dipasang CCTV. Saat ini, baru terpasang tujuh CCTV di lokasi-lokasi yang dianggap strategis.
Sementara itu, Dandim 1609 Buleleng, mengatakan bahwa TNI siap untuk mengamankan wilayah, termasuk kesiagaan dari pasukan Yonif 900/Raider. “Ya kami siap melkaukan pengamanan, satu kompi Raider sudah siaga untuk melkaukan pengamanan.” Ujar Dandim.
Patroli juga dilakukan oleh pihak TNI di jalur-jalur perbatasan wilayah, kawasan wisata dan perhotelan dan beberapa lokasi-lokasi yang dianggap sebagai jalur kecil atau jalur tikus.|