Singaraja | Bukan hanya kabupaten Buleleng, Bali yang dilanda bencana Banjir Bandang, namun 20 Provinsi di Indonesia juga mengalami bencana yang sama. Hal ini disebabkan oleh Badai Elnino yang memicu musim penghujan datang lebih lambat namun curahnya menjadi lebih tinggi.
Di Buleleng, Bali, terdapat empat desa yang mengalami Banjir bandang dahsyat, yakni Desa Lokapaksa, Kecamatan Seririt, Desa Banyupoh, Desa Musi dan Desa Penyabangan di Kecamatan Gerokgak.
Wakil Gubernur Bali, Ketut Sudikerta sempat memantau langsung bencana di wilayah Buleleng barat ini. Menurutnya, yang terpenting saat ini adalah membuka akses jalan yang masih terhalang bebatuan besar dan kayu-kayu besar yang dibawa aliran banjir bandang.
“Kami sudah perintahkan PU Propinsi Bali untuk segera mengirimkan alat berat yang besar,” ujar Sudikerta saat memantau lokasi bencana di Desa Penyabangan., Minggu (25/1).
Sementara Kepala Pusat Data dan Informasi Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan ada 20 provinsi di Indonesia yang dilanda banjir.
Data terhitung sejak 1 Januari 2016, propinsi yang dilanda banjir yakni Bali (1 kab/kota), Bangka Belitung (1 kab/kota), DI Yogyakarta (1 kab/kota), DKI Jakarta (1 kab/kota), Gorontalo (2 kab/kota), Jambi (1 kab/kota), Jawa Barat (3 kab/kota), Jawa Tengah (2 kab/kota), Jawa Timur (6 kab/kota), Kalimantan Tengah (2 Kab/Kota), Kalimantan Timur (1 kab/kota), Lampung (1 kab/kota), NTB (1 kab/kota), Aceh (2 kab/kota), Riau (2 Kab/kota), Sulawesi Selatan (1 kab/kota), Sulawesi Tengah (1 kab/kota), Sulawesi Tenggara (1 kab/kota), Sumatera Barat (3 kab/kota) dan Sumatera Selatan (2 kab/kota).
“Dampak yang ditimbulkan yakni 3 orang meninggal dunia, 713.584 jiwa menderita dan mengungsi,” sebut Sutopo seperti diberitakan detik.com.
Banjir juga mengakibatkan 139 unit rumah rusak, 8.602 unit terendam, serta 2 unit fasilitas pendidikan dan 2 unit fasilitas peribadatan terendam. Puncak musim penghujan diperkirakan Sutopo terjadi pada akhir Januari hingga Februari 2016. |NP|detik.com|