SINGARAJA | Bentangan jaringan SUTT (Saluran Udara Tegangan Tinggi) yang membentang diatas pemukiman warga Kampung Barokah, Di Desa Celukan Bawang, Gerokgak batas pemasangannya berakhir hari ini, sabtu (27/2). Tetapi sampai saat ini, belum ada tanda-tanda dari pihak PLN memindahkan bentangan SUTT tersebut. Entah, ke daerah mana akan dipindahkan, belum diketahui rencana tersebut.
Warga juga sudah mulai gelisah dan bersikeras agar jaringan SUTT itu dipindahkan dari pemukiman seperti janji PLN di awal. Pemasnagan jaringan SUTT ini hanya untuk sementara waktu.
Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bali yang ditunjuk sebagai kuasa hukum warga di Kampung Barokah, tetap menyatakan bahwa warga menolak perjanjian perpanjangan keberadaan menara transmisi SUTT di wilayah mereka.
Direktur LBH Bali Dewa Putu Adnyana mengatakan PLN berupaya keras melakukan pendekatan kepada warga dan LBH supaya jaringan SUTT ini tetap terpasang di tempatnya seperti sekarang.
“PLN beberapa kali mendekati kami dengan tujuan utuk menanyakan sikap warga dan melobi warga untuk memperpanjang perjanjian pemasangan ini,” kata Adnyana yang dihubungi dari Singaraja, Jumat (26/2) malam kemarin.
Adnyana menyatakan pada PLN, bahwa warga di Kampung Barokah sejak awal sudah menolak pemasangan menara SUTT sejak awal. Kalau toh warga akhirnya menerima pemasangan menara SUTT selama setahun, itu dengan pertimbangan PLN akan melakukan survey dan pembangunan menara transmisi baru, diluar wilayah pemukiman di Kampung Barokah saat ini.
LBH Bali akan melakukan somasi kepada PLN untuk mengingatkan bahwa perjanjian mereka pemasangan SUTT untuk sementara waktu sudah berakhir.
Sementara itu Manajer PLN Area Bali Utara, Ansats Pram Andreas Simamora mengatakan, PLN sedang mencari upaya-upaya terbaik untuk pemasangan SUTT ini. Hampir seluruh institusi diPLN sedang memikirkan permasalahan ini, baik PLN Area Bali Utara, PLN Distribusi Bali, PLN Unit Pembangunan Konstruksi dan PLN Unit Induk Pembangunan.
“Yang jelas kami sedang berupaya mencari jalan keluar yang terbaik. Semoga bisa segera ada win-win solution, sehingga kondisi kelistrikan di Bali ini tetap stabil,” kata Ansats Jumat (26/2).
Sebelumnya pihak PLN sudah beberapa kali melobi warga agar mengizinkan menara transmisi SUTT berada dilokasi saat ini. PLN dari Unit Pembangunan Konstruksi (UPK) juga sempat datang ke Desa Celukan Bawang pada Januari lalu dengan membawa pakar dan ahli kelistrikan hingga ahli radiasi, untuk menyatakan bahwa SUTT itu masih tetap aman, meski membentang diatas pemukiman dan lembaga pendidikan.|NP|
