Singaraja | Jenasah Gede Agus Suastira, TKI yang bekerja di kapal pesiar Carnival Sunshine tiba di rumah duka, di Kelurahan Banjar Jawa, Singaraja, Senin malam (9/5). Keluarga menyambut jenasah Agus dengan tangisan haru. Dia meninggal setelah mendapat perawatan medis akibat pecah pembuluh otak karena dipicu kelelahan.
Sejak siang hari, pihak keluarga sudah mempersiapkan semua keperluan untuk menerima jenasah Gede Agus Suastira. Jenasah Agus diantar oleh sejumlah petugas dari BP3TKI Denpasar.
Jenasah Agus diberangkatkan dari Amerika Serikat sejak 5 mei 2016 lalu setelah menjalani sejumlah pemeriksaan medis sesuai dengan prosedur medis di Negara tersebut. Keterangan dari BP3TKI, dari hasil koordinasi dengan pihak Kedutaaan Besar RI di Amerika Serikat, Agus meninggal karena sakit yang dipicu kelelahan. Hal itu ditegaskan langsung oleh Kasi Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia, BP3TKI Bali, Angaratua Simon.
“Setelah kita berkoordinasi dengan KBRI di Amerika Serikat, jenasah Agus bisa dipulangkan. Dari keterangan KBRI di sana, kami dapatkan informasi bahwa Agus meninggal karena sakit,”terang Angaratua Simon. BP3TKi juga memberikan santunan untuk korban yang diterima oleh pihak keluarga senilai Rp.4,5 juta..
Sementaraitu, agensi yang memberangkatkan Agus ke kapal pesiar tempatnya bekerja mengungkapkan bahwa korban sudah melalui seleksi dan tes kesehatan sebelum dinyatakan atau diijinkan berangkat bekerja. Saat tes kesehatan, tidak ada tanda-tanda kalau Agus mengalami kelainan pada bagian otaknya.
“Kita selalu cek kesehatan calon TKI yang akan diberangkatkan namun Agus saat itu tak terdeteksi mengalamigangguan penyakit. Jika terdeteksi, pasti kami tidak akan memberangkatan. Dia sudah sering berangkat ke kapal pesiar untuk bekerja. Dari penjelasan, bahwa beliau meninggal karena kelelahan,” terang Putu Gede Aryawibawa, agensi dari CTI yang memberangkatkan Agus.
Pihak keluarga juga sebenarnya sudah mengiklaskan kepergian Agus Suastira. Dia menerima alasan medis yang menyebabkan korban meninggal.
Rencananya, Agus akan menjalani prosesi pemkaman pada 16 mei 2016 mendatang di pemakaman adat Desa Pekraman Buleleng.
Putu Sumerta Bagia, salah satu keluarga korban menyatakan pihak keluarga sudah menerima kondisi ini dengan segala alasan medisnya. “Keponakan saya ini murni sakit dan alami pecah pembuluh darah di otak, kami ikhlas dan rencana akan dikubur .” ujarnya.
Agus Suastira sudah bekerja di kapal pesiar sejak lama. Keberangkatannya yang terakhir ini adalah yang keenam kalinya. |PW|