Singaraja | Sebuah kerjasama dibidang seni dan budaya antara Kabupaten Buleleng dan Kabupaten Malang mewarnai pentas Pesta Kesenian Bali (PKB) Kabupaten Buleleng ke-38. Kabupaten Malang mementaskan sebuah tarian daerah Tari Warak Dukder, saat pembukaan PKB Buleleng yang digelar di pelataran Pelabuhan Buleleng, Jumat (27/5).
Hadir pejabat dari Kabupaten Malang yakni Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Malang, Made Arya Wedantara mengatakan selain sebagai kerja sama dibidang seni dan budaya, juga erat terkait tentang kedekatan sejarah antara Kerajaan Singosari di masa lalu dengan Kota Singaraja. Di Candi Jagung ada satu cerita tentang Narasinga Murthi, Dari catatan itu, diduga erat ada kaitan sejarah antara Singosari dan Singaraja.
“Ini dari literasi yang ada memang mengaitkan bahwa Singosari dan Singaraja erat kaitanya, karena itulah kita juga ingii membentuk sebuah sister culture heritage,” ungkap Arya usai Pembukaan PKB Buleleng ke-38.
Malang akan mengupas lebih dalam lagi soal keterakaitan sejarah antara Singosari dan Singaraja dalam sebuah even festival literasi yang akan digelar oleh Kabupaten Malang. Selain itu, Kabupaten Malang juga akan melakukan napak tilas perjalanan mengenai kerajaan Singosari, dimana salah satu rajanya pernah melakukan perjalanan ke Singaraja hingga sampai ke Peru.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Buleleng, Nyoman Sutrisna mengaku kerjasama seni dan budaya ini merupakan langkah strategis bagi Buleleng untuk memperkenalkan aset seni dan budaya khas Buleleng ke daerah lain.
“Kami tidak hanya akan mengundang atau mengajak Kabupaten Malang saja, namun dalam even-event selanjutnya kita berusaha juga untuk bekerja sama dengan daerah lain. Ini sangat strategis karena seni dan budaya yang kita miliki dikenal luas di daerah lain,” ujar Sutrisna.
Sementara itu, dalam pentas PKB ke-38, dipentaskan gong kebyar wanita dari sanggar seni Santhi Budaya Singaraja dan gong kebyar anak-anak Langen Kerthi Budaya Desa Lokapaksa, Kecamatan Seririt.
Sebuah tari rekonstruksi yakni Tari Tombol yang ditarikan oleh sanggar Ling Kawi Desa Patemon Kecamatan Seririt juga dipentaskan. Sesuai rencana tari rekonstruksi ini sebenarnya akan dipentaskan pada penutupan PKB, namun karena banyaknya minat masyarakat yang ingin mengetahui tari rekonstruksi maka pihak panitia memutuskan untuk mementaskan tarian ini saat pembukaan digelar.
Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana membuka secara resmi PKB Kabupaten Buleleng ke38 bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Buleleng. Bupati menyatakan PKB merupakan salah satu wadah untuk pelestarian dan pembinaan seni budaya bagi Buleleng dan Bali secara umum.
“Dengan demikian, seluruh masyarakat agar tidak bosan mendengar, menyimak tentang PKB, karena pada hakekatnya seni adalah kebutuhan hidup manusia untuk menuju kesejahteraan yang lebih sempurna,” ujar Bupati Agus dalam pidatonya.
Dalam PKB ke-38 ini juga digelar pameran Lukisan dari Komunitas Perupa Buleleng serta pameran pembangunan seperti kerajinan, kuliner dan bisnis. Ribuan masyarakat Buleleng memadati Pelabuhan Buleleng untuk menikmati pentas seni dan budaya ini. |TIM|
