Singaraja | Kabupaten Buleleng masuk dalam nominasi penerima trofi Nirwasita Tantra Award sebagai daerah SLHD (Status Lingkungan Hidup Daerah) terbaik tingkat kabupaten/kota tahun 2016 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI. Saat ini, Buleleng sudah menjalani seleksi tahap akhir pemilihan terbaik. Trofi ini sebelumnya juga berhasil diterima oleh Kabupaten Buleleng ditahun 2015 lalu.
Nominasi SLHD terbaik di tahun 2016 ini dari seluruh Provinsi/Kabupaten/Kota yg ada di Indonesia hanya terpilih tujuh Provinsi (Sulawesi Selatan, DI Yogyakarta, Jambi, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur dan Sumatra Barat), dan tujuh Kabupaten/Kota (Buleleng, Lumajang, Balikpapan, Darmasraya, Surabaya, Bandung dan Subang).
Untuk Kabupaten/Kota di Bali hanya Kabupaten Buleleng yang terpilih masuk nominasi terbaik, sehingga harus memenuhi syarat untuk bisa lolos dalam ajang bergengsi penghargaan trofi Nirwasita Tantra Award sebagai SLHD terbaik. Jika berhasil, nantinya penghargaan akan diserahkan langsung pada pertengahan bulan Juli 2016 mendatang oleh Presiden RI, Joko Widodo dalam rangkaian Hari Lingkungan Hidup.
Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana telah melakukan presentasi SLHD di dihadapan para penguji tim independen dari berbagai disiplin ilmu bertempat di Ruang Rimbawan II Gedung Manggala Wanabakti Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Jumat, (3/6) kemarin.
Bupati Agus Suradnyana didampingi oleh Wakil Bupati Buleleng, dr. I Nyoman Sutjidra, Sp.OG, Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna, SH, Para Staf Ahli DPRD Buleleng (Putu Suardika dan Wayan Rideng) dan Kepala Badan Lingkungan Hidup drh. Nyoman Surya Temaja, M.P serta Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Buleleng, Ir. Ketut Nerda.
Bupati mengungkapkan Buleleng masuk nominasi untuk laporan SLHD terbaik tingkat kabupaten/kota. Oleh karena itu, pihaknya diundang untuk mempresentasikan SLHD yang telah dibuat. Selanjutnya setelah presentasi, Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan akan menyeleksi lagi sehingga didapatkan kabupaten/kota yang berhak mendapatkan Nirwasita Tantra Award sebagai SLHD terbaik.
“Ya saya telah melakukan presentasi dihadapan beberapa panelis yang berasal dari berbgai disiplin ilmu. Mohon doa restu dari seluruh elemen masyarakat Buleleng agar Buleleng dapat meraih kembali penghargaan yang sudah pernah kita raih di tahun lalu,” tandas Bupati.
Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) atau State of the Environmental Report (SoER) merupakan suatu laporan mengenai kondisi lingkungan hidup yang ada pada suatu wilayah. Laporan ini bertumpu pada basis data lingkungan yang berisi keadaan lingkungan pada kurun waktu tertentu, aktivitas manusia yang dapat mempengaruhi kondisi, dan tanggapan atas perubahan kondisi melalui kebijakan pemerintah maupun peran serta masyarakat.
Penyusunan laporan SLHD yang dilakukan sejak 2002 didasarkan pada surat Menteri Negara Lingkungan Hidup kepada pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota untuk menyusun laporan Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) dengan mengacu kepada Pedoman Umum Penyusunan Laporan SLHD yang dikeluarkan oleh Kementerian Negara Lingkungan Hidup (KNLH).
Mulai tahun 2008, buku laporan status lingkungan hidup di masing-masing provinsi dan kabupaten/kota disebut sebagai Laporan Status Lingkungan Hidup provinsi (SLH provinsi) atau Laporan Status Lingkungan Hidup kabupaten/kota (SLH kabupaten/kota).
Laporan SLHD Kabupaten/Kota disampaikan kepada Pusat Pengelolaan Ekoregion (PPE), Provinsi dan Kementerian Lingkungan Hidup. Sedangkan Laporan SLHD Provinsi diserahkan kepada PPE dan Kementerian Lingkungan Hidup. |NP|