Singaraja, koranbuleleng.com, Serangan teror kembali meletus, kini masih berupa bom bunuh diri yang terjadi di dalam areal Mapolresta Surakarta, Jawa tengah. Akibatnya, sejumlah kantor markas kepolisian di seluruh Indonesia kembali bersiaga mengantisipasi serangan lanjutan. Salah satunya di Polres Buleleng, Bali.
Pengamanan ketat diberlakukan di pintu masuk Mapolres Buleleng. Setiap masyarakat yang masuk ke Mapolres Buleleng diperiksa dengan ketat oleh Anggota dari Sat Sabhara Polres Buleleng. Bahkan, penjagaan juga dilengkapi dengan metal detektor.
Ditempat lain, Jajaran Polres Buleleng meningkatkan kewaspadaan dengan cara meningkatkan operasi 21 di sejumlah titik dan pintu masuk wilayah masing-masing kecamatan. Sat Lantas Polres Buleleng menggelar razia kendaraan di lintasan Jalan Ahmad Yani Singaraja, tepatnya diwilayah Kelurahan Banyuasri Kecamatan Buleleng.
Pemeriksaan sejumlah kendaraan dilakaukan secara seksama dan ketat. Kendaraan boks diperiksa secara detail.
Kasat lantas Polres Buleleng AKP Gede Sumadra mengungkapkan, peningkatan kegiatan razia terhadap kendaraan baik motor dan mobil ini dilakukan sebagai upaya menciptakan kondisi yang kondusif, dan antisipasi pasca terjadinya ledakan bom di Mapolresta Surakarta.
“Sasaran Kegiatan ini, pemeriksaan kendaraan bermotor, orang dan barang bawaan, kita periksa satu perdsatu. Khususnya untuk kendaraan barang kita lakukan pemeriksaan terhadap barang yang dimuat. Ini tentunya sebagai upaya cipta kondisi, termask antisipasi pasca kejadian di Solo,” Ungkapnya.
Selain peningkatan oprasi razia terhadap kendaraan bermotor, upaya antisipasi tindakan teroro juga dilakukan dengan memperketat pegawasan di Kampung kampung nelayan, yang bisa dimanfaatkan sebagai jalur tikus. Dipimpin langsng Kapolsek Kota Singaraja Kompol Nyoman Suarnata, Anggota kepolisian memberikan arahan kepada masyarakat di pesisir untuk turut serta melakukan pengawasan.
“Kita sudah awasi secara ketat di wilayah laut yang ada di Buleleng, khususnya jalur-jalur tikus yang bisa dimanfaatkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Kami juga harapkan kerjasama dari masyarakat, untuk turut serta melakukan pengawasan, jika memang ditemukan yang mencurigakan bisa langsung melaporkannya,” tegas Nyoman Suarnata. |RM|