Singaraja, koranbuleleng.com| Buleleng Festival bertema Masterpiece of Buleleng sudah siap digelar, 2 – 6 Agustus 2016. Sejumlah persiapan menjelang puncak pagelaran sudah dipersiapkan, termasuk pendirian panggung dan tenda bagi peserta dan pelaku even, serta sosialisasi kepada masyarakat.
Salah satu pola sosialisasi itu yakni melalui lawakan Bondres yang dipertontonkan dalam agenda Happy Sunday di Taman Kota Singaraja, Minggu 31 Juli 2016. Di sisi lain, pendirian panggung juga sudah mulai dilakukan sejak hari Sabtu 30 Juli 2016 kemarin.
Pihak panitia membagi 10 zona kawasan untuk pementasan, pameran berbagai hal, serta atraksi. Zona A sebagai mainstage di Tugu Singa Ambara Raja, Zona B di Sasana Budaya, Zona C di Puri Kanginan, Zona D di Laksmi Graha, Zona E di Rumah Jabatan Bupati, Zona F di Parkir timur Kantor Bupati, Zona G di Jalan Gunung Agung, Zona H di parkir barat Kantor DPRD Buleleng, Zona I di Jalan Pahlawan dan Zona J di Jalan Veteran.
Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana dalam jumpa wartawan mengatakan Buleleng Festival (Bulfest) tahun 2016 akan mengusung tema Masterpiece Of Buleleng, yang berarti menampilkan yang terbaik dari Buleleng, selain dari sisi penggalian seni dan budaya juga tetap dilakukan.
“Setiap tahun, selalu ada yang digali dari Bulfest ini kita tampilkan untuk publik,”ujar Bupati saat jumpa wartawan di Resoran Sari Mina, Jalan Ngurah Rai, Sabtu 30 Juli 2016 malam.
Dalam Bulfest tahun ini, salah satu kesenian hasil rekonstruksi juga akan ditampilkan secara massal yakni seni tari Legong Tombol. Legong Tombol akan dipentaskan dalam bentuk massal, akan ditarikan oleh 50 orang penari, dalam Pembukaan Bulfest di Panguung Utama.
Kesenian Legong Tombol ini merupakan salah satu jenis tarian Bali yang berkembang di Buleleng, tepatnya di Desa Banyuatis puluhan tahun silam.
Selain Legong Tombol, Disbudpar Buleleg juga akan menampilkan beberapa kesenian secara masal dalam pembukaan Bulfest yakni Kesenian Joged Bumbung, dan Tari Truna Jaya oleh 20 orang penari.
Khusus untuk kesenian Joged Bumbung, akan menampilkan 15 sekaa Joged yang ada di kabupaten Buleleng. Nantinya masing masing sekaa joged akan mengiringi 4 orang penari joged. Artinya, akan ada 60 orang penari yang akan menghibur dalam Pembukaan Bulfest. Mereka akan menari didepan panggung utama, hingga Jalan Ngurah Rai Singaraja.
Bupati menambahkan Bulfest kali ini sudah menunjukkan perbedaan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, walaupun beberapa acara masih ada yang sama seperti tahun sebelumnya. “Tentunya kita akan bekerja dengan maksimal untuk peningkatan kualitas, karena konsepnya hampir sama seperti tahun sebelumnya. Banyak juga masyarakat yang bertanya, kok acaranya masih begini begini saja. Ya karena memang potensi yang dimiliki Buleleng susah untuk digali,” ujarnya.
Bahkan dalam Bulfest kali ini, juga akan diserahkan sertifikat Penetapan Wayang Wong Desa Tejakula sebagai warisan Budaya Dunia tak Benda dari Unesco, yang akan diserahkan oleh Dirjen Kebudayaan kementrian pendidikan dan kebudayaan republic Indonesia.
PHRI Sebar Promosi
Buleleng Festival berharap bisa berdampak baik terhadap peningkatan kunjungan wisatawan ke Buleleng.
Kadisbudpar Buleleng, Nyoman Sutrisna mengatakan Disbudpar Buleleng sudah melakukan komunikasi cukup baik dengan pihak Persatuan Hotel dan Restaurant Indonesia (PHRI) Kabupaten Buleleng untuk mempromosikan even Bulfest ini ke sejumlah agen travel pariwista di Bali.
“Kami sudah melakukan upaya yang cukup baik, berkomunikasi dengan pihak PHRI supaya ada kunjungan yang lebih tinggi ke Buleleng melalui even Bulfest ini.” ujar Sutrisna mendampingi Bupati Buleleng saat jumpa wartawan.
Menurut Ketua PHRI Buleleng Dewa Ketut Suardipa, sejumlah upaya sudah dilakukan untuk promosi kegiatan Bulfest tahun 2016 ini. Apalagi, event Bulfest ini bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kunjungan maupun tingkat hunian wisatawan oleh pelaku pariwisata di Buleleng.
“Anggota kami sudah melakukan komunikasi dengan agent agent pariwisata, terkait dengan adanya kegiatan Bulfest ini. Sehingga nantinya mereka bisa mengagendakan wisatawan untuk mengunjungi Buleleng. Dan saat ini memang tingkat hunian hotel masih kisaran 70 persen, dan kami yakin, agustus mendatang akan mencapai 100 persen,” jelas Suardipa.
Kebetulan, kata Suardipa Bulan agustus merupakan bulan-bulan high season kunjungan wisata dari berbagai Negara dan domestik.
Angkutan Gratis
Sementara itu, untuk mendukung kegiatan Buleleng festival tahun 2016, Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Buleleng kembali akan memberikan pelayanan angkutan gratis kepada masyarakat. Sedikitnya ada 80 Angkutan Gratis yang akan disediakan oleh Dishub Buleleng dan disiagakan di tiga terminal. Masing masing 14 Angkutan di terminal Sangket, 33 Angkutan di terminal Banyuasri, dan 33 Angkutan di Terminal penarukan.
“Dalam bulfest kali ini, kami melibatkan 80 Angkutan untuk melayani masyarakat yang akan mengunjungi Bulfest. Mereka mendapatkan subsidi anggaran Rp 500 ribu per angkutan selama lima hari. Sehingga totalnya, ada Rp 40 juta yang dikucurkan oleh LPD sebagai Sponsor kami,” terang Kadishub Buleleng Gede Gunawan A.P.|RM|