Singaraja, koranbuleleng.com| Buleleng Endek Carnaval kembali digelar tahun ini sebagai rangkaian dari Buleleng Festival, Jumat 5 Agustus 2016. Tahun ini, even yang lebih dikenal dengan nama BEC ini mengambil tema Metamorfosis Endek Denbukit, yakni sebuah upaya untuk memperlihatkan fase perkembangan endek dari masa ke masa, Endek Buleleng dilihat dari sisi tempo dulu, kekinian dan endek di masa depan.
Ketua Panitia BEC, Gde Dharmaja mengatakan setiap tahun tema BEC berbeda-beda. Peserta BEC wajib untuk membuat desain dengan bahan endek khas Buleleng untuk diperagakan dalam carnaval sesuai dengan tema.
Sedari awal, Buleleng Endek carnaval punya misi sebagai sebuah proses perjalanan yang membawa banyak manfaat bagi pengembangan dunia pendidikan, kesenian, kebudayaan dan perkembangan perekonomian.
Pihak panitia memberikan training atau pembekalan bagi para eserta tentang pengetahuan dan cara merancang busana carnaval. Rias serta make up.
BEC juga bisa dipentaskan sebagai media hiburan, dijadikan sebuah peristiwa ekslusif yang dapat menjadi hiburan bagi masyarakat secara menyeluruh.
“Juga senada dengan misi Bulfest bahwa BEC bisa menjadi pusat belajar tentang fashion, eksebisi dan yang lain yang terkait. Pameran endek sudah adadi dalam bulfest, jadi ini memang sinkron dari agenda Bulfest,”ujar Ketua Panitia Gde Dharmaja kepada awak media saat jumpa pers di restoran Sari Mina, Jumat 4 Agustus 2106.
Mimpi besar dari BEC ini kata Dharmaja adalam menjadikan Buleleng sebagai endek Center City di bali dan kancanh nasional.
Setiap tahun, peserta carnaval sangat banyak hingga mencapai 800 rang dan berkarnaval menyusuri jalan protokol di kota Singaraja. |NP|