Singaraja, koranbuleleng.com | Pasca Wayang Wong dianugerahi sebagai Warisan Budaya Dunia tak Benda, Buleleng kembali diundang dalam sebuah forum internasional oleh sekretariat Regional Strategic Meeting Organization of World Heritage Cities Asia Pasifik (OWHC-AP) di Sanur, Denpasar Bali, 7 – 10 Agustus 2016.
Dalam forum itu, Pemerintah Kabupaten Buleleng yang diwakili oleh Disbudpar Buleleng kembali akan mempresentasikan eksistensi Wayang Wong dan sejarahnya hingga kini masih dilestarikan oleh masyarakat Buleleng khususnya warga Desa Tejakula.
OWHC adalah organisasi internasional yang bergerak dalam pelestarian budaya dunia, dimana kota-kota yang memiliki warisan budaya dunia yang telah diakui oleh UNESCO (United Nastion Educational, Scientific and Cultural Organization) bergabung didalamnya membentuk jaringan yang bertujuan untuk menjaga warisan budaya secara berkesinambungan.
Kepala Disbudpar Buleleng, Nyoman Sutrisna mengatakan pihaknya mengajak sejumlah tokoh yang berkompeten dibidang seni dan budaya untuk mempresentasikan warisan budaya tak benda dari Tejakula ini.
“Tentu ini menjadi sebuah kebanggaan, dan kami akan berusaha sebaik mungkin untuk memberikan yang terbaik serta terbuka untuk menerima saran di dalam forum untuk keberlangsungan warisan budaya dunia ini, Wayang Wong,” jelas Sutrisna, Minggu 7 Agustus 2016.
Selain mempresentasikan atau memperkenalkan kembali Wayang Wong, Disbudpar buleleng juga berusaha untuk mempromosikan sejumlah keayaan kesenian dan kebudayaan yang menajdi ciri khas Buleleng seperti titik-titik yang menjadi kota tua di Singaraja, seni Gumbyung, Tarian Legong Tombol dan Truna Jaya serta yang lainnya.
“Sehingga nanti apa yang menjadi strategi dibidang heritage bisa disampaikan dengan baik dan bermanfaat baik bagi Buelelng serta hubungan internasional antar Negara,” kata Sutrisna. |NP|