Singaraja, koranbuleleng.com| Sebanyak 30 hexadome ditenggelamkan dalam rangka konservasi terumbu karang di wilayah perairan Pantai Palisan, Desa Penuktukan, Kecamatan Tejakula, Jumat 19 Agustus 2016.
Sejumlah komunitas pemerhati lingkungan dan terumu bkarang serta pa ra nelayan ikut dalam even ini. Penurunan Hexadome ke tengah lautan ini sebagai salah satu upaya untuk konservasi terumbu karang di wilayah perairan Buleleng.
Hexadome cukup efektif sebagai media untuk pertumbuhan karang dan rumah ikan, sehingga habitat laut bisa terjaga dengan baik.
Salah satu pemerhati terumbu karang, Nyoman Adi Sancaya dari Bahari Prawara North Ecodive menyatakan bahwa peran serta seluruh masyarakat dan Pemerintah sangat penting untuk kepentingan konservasi terumbu karang.
Kedepan, Hexadome harus lebih banyak diturunkan untuk mengembalikan wilayah ekosistem laut yang alami kerusakan. “Kita berharap memang semua pihak bisa punya peran, bukan hanya masyarakat tetapi Pemerintah juga harus lebih aktif untuk mendorong pelestarian lingkungan laut ini,” terang Adi Sancaya.
Sementara Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana menyatakan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada masyarakat Desa Penuktukan yang telah berswadaya untuk konservasi terumbu karang ini. Semangat masyarakat Desa Penuktukan patut dihargai karena tiga pilar pembangunan salah satunya adalah partisipasi masyarakat.
“Partisipasi ini sangat diperlukan. Bila masyarakat sudah berpartisipasi ini yang akan menjadi hal yang hebat. Melestarikan alam ataupun terumbu karang ini sangat penting. Nanti kesejahteraan kembali kepada nelayan kita,” ungkapnya.
Pihaknya menambahkan, harapan kepada Desa Penuktukan bisa menjadi sentra diving di wilayah Buleleng Timur dalam dua atau lima tahun kedepan. Wilayah Desa Penuktukan ini sangat cocok untuk pengembangan wisata bahari atau diving.
“Mudah-mudahan nelayan di desa ini bisa paham dengan upaya konservasi ini bisa menambah penghasilan. Untuk nelayan yang menangkap ikan kita dorong untuk mengajukan bantuan rumpon agar ikan yang diluar tidak diganggu,” imbuhnya.
Upaya konservasi dari masyarakat ini juga akan dipromosikan ke berbagia even termasuk dalam Buleleng Bali Dive Festival (BBDF). “BBDF ini merupakan ajang promosi yang bagus karena sudah masuk calendar event Kementerian Pariwisata. Namun, bukan hanya festivalnya yang kita banggakan melainkan upaya-upaya konservasi dan upaya promosi oleh Kementrian Pariwisata,” jelasnya.
Pada penenggelaman hexadome ini diselenggarakan juga diskusi yang melibatkan berbagai narasumber yang sudah diundang.
Kegiatan ini dihadiri oleh Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, ST yang didampingi oleh Wakil Bupati Buleleng, dr. I Nyoman Sutjidra, Sp.OG. Turut pula hadir pada kesempatan ini perwakilan dari Dinas Perikana dan Kelautan Provinsi Bali, kepala SKPD lingkup Pemkab Buleleng dan juga Camat Tejakula, Drs. Nyoman Widiartha. |NP|