Singaraja, koranbuleleng.com| Air terjun Grombong, Desa Lemukih, Kecamatan Sawan sangat indah. Memasuki wilayah air terjun ini bisa dari Desa Lemukih.
Airnya masih alami, jernih dan sangat menyegarkan. Bila sudah berada dibawah air terjun ini, buliran-buliran airnya langsung membasahi badan. Pesona air terjun ini memang sangat menkajubkan.
Diwilayah ini terdapat beberapa air terjun. Air terjun ini dikelilingi oleh wilayah hutan dan perkebunan yang masih asri dan menghijau. Jika memasuki dari wilayah Desa Lemukih, akan terlihat bentangan bukit dan persawahan yang sangat indah.
Sejumlah wisatawan mengakui keindahan air terjun Grombong yang sangat menakjubkan ini. Lerina, salah satu wisatwan dari Surabaya mengakui kalau air terjunini sangat indah. Dia bisa berkunjung ke air terjun Grombong karena diantar guide dari travel yang disewanya.
“Sangat indah. Airnya masih jernih sekali dan menuju ke sini penuh dengan petulangan jadi seru,” kata Lerina.
Setiap hari, selau ada pengunjung ke air terjun Grombong ini. Aliran sungainya juga cukup menawan karena batu-batu alami berserakan dipinggiran sungainya.
Akses Masuk Ke Air Terjun Banyak Rusak
Akses jalan menuju ke lokasi wisata air terjun Grombong, Desa Lemukih, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng dikeluhkan pengunjung. Dari beberapa titik jalur di lokasi jalan utama untuk menuju kawasan tersebut alami rusak parah.
Salah seorang guide lokal setempat, Sugi ketika ditemui di lokasi wisata tersebut, menyesalkan sikap pengelola kawasan wisata air terjun, hingga saat ini belum juga tanggap terhadap kondisi jalan rusak. Padahal, rusaknya jalan tersebut sudah seringkali diusulkan untuk diperbaiki. Namun hingga kini kondisinya belum juga tersentuh pembangunan.
“Sangat disayangkan, keindahan air terjun kembar yang ada di wilayah kami tidak diimbangi fasilitas yang memadai,salah satunya akses jalan, berulangkali mendapatkan komplain dari pengunjung. Bahkan, kerap sejumlah wisatawan mancanegara juga lokal terjatuh akibat jalan licin menuju ke titik air terjun yang ada saat ini, pastinya sangat menyulitkan para pengunjung yang hendak mendekat ke titik lokasi air terjun, perihal ini sebulan lalu sudah saya sampaikan kepada pokdarwis, namun sepertinya mereka cuek aja, ” ujar Widiada, Selasa 23 Agustus 2016 lalu.
Beberapa tukang ojek yang biasa mangkal di balai banjar dinas Nyuh, Lemukih, salah satunya Nengah Diasa mengatakan, saat ini dirinya harus lebih berhati-hati mengantar pengunjung sebab kondisi jalan beton sudah banyak yang rusak.
“Jalan beton sepanjang 1 kilometer di beberapa titik sudah banyak yang pecah dan rusak, apalagi jika turun hujan sangatlah licin sebab kerikil serta tanah berhamburan menutupi jalan, sebulan lalu saya pun sempat terjatuh, beruntung hanya mengalami luka ringan. Bagi pengunjung yang masih awam, harus lebih berhati-hati mengingat medan yang begitu ektrem di sepanjang jalan menuju kawasan wisata air terjun brombong,” terangnya.
Sisi lain, Angelina salah satu pengunjung dari Denpasar mengaku datang bersama rombongan ke kawasan wisata air terjun. Bersama rombongan berencana memanfaatkan libur akhir pekan. Ketika mengetahui rute yang dilintasinya rusak, dirinya pun mengeluhkan buruknya akses jalan menuju lokasi air terjun.
“Saya memang baru pertama kali ini datang ke sini (Air Terjun Grombong. red), saya kira akses jalannya bagus, kok ternyata susah mau mendekat ke titik air terjunnya. Jalan setapaknya licin, berbatu dan berbahaya dan bisa terpleset,” keluh Angelina.
Diakuinya, pertama mengetahui indahnya panorama di air terjun grombong melalui internet. Namun kami baru tahu, kenyataan kondisi jalan menuju air terjun seperti saat ini, sangat menyulitkan para pengunjung yang hendak mendekat ke titik lokasi air terjun.
Padahal, kata dia, rata-rata yang membuat pengunjung betah itu jika bisa basah mandi di sungai, ataupun berfoto dengan latar belakang air terjunnya.
“Kita masuk di obyek wisata ini sudah bayar, per-orang kami dikenakan karcis seharga Rp. 10 ribu, seharusnya hal ini diimbangi fasilitas yang memadai termasuk akses jalan, apalagi kami lihat banyak pengunjung yang membawa anak kecil turun ke sungai, harus benar-benar diawasi,” tambahnya.
Klian Banjar Dinas Nyuh, Gede Widiada saat ditemui di rumahnya mengatakan, kawasan air terjun grombong memang sering menjadi salah satu tujuan wisata baik wisatawan mancanegara maupun lokal. Banyak yang tertarik, selain air terjun kembar juga lokasi wisata ditunjang pemandangan alam yang masih alami.
Terkait kerusakan fasilitas, sudah disampaikan kepada pihak pengelola, Kelompok Sadar Wisata Tirta Wana Sari, namun hingga saat ini belum ada perbaikan infrastruktur jalan menuju ke Kawasan Wisata Air Terjun Grombong.
“Kami sudah memantau ke lokasi, memang banyak ditemukan batu tajam, terjal, dan licin. Apalagi turun hujan,pasti banyak pengunjung yang terpeleset karena saking licinnya, saat memasuki turunan tangga menuju titik air terjun, harus hati hati sebab sangat membahayakan keselamatan pengunjung,”jelas Gede Widiada.
Sementara Kepala Desa Lemukih membenarkan bahwa ada kerusakan fasilitas akses jalan yang ada di Kawasan Wisata Air Terjun Grombong.
Dibeberapa titik memang mengalami kerusakan yang sudah mencapai 60% dan rusak berat sekitar 20%.
Menurtnya, sebenarnya sesuai kesepakatan yang telah disetujui melalui rapat yang sudah digelar, pihak pokdarwis yang memiliki tanggung jawab penuh terhadap pemeliharaan, perawatan, pengawasan dan keselamatan pengunjung.
“Selama ini dari hasil restribusi karcis sudah kami serahkan dan percayakan kepada pengelola wisata air terjun. Seperti yang saya ketahui, wisatawan asing dikenakan sebesar Rp 15 ribu dan wisatawan lokal sebesar Rp. 10 ribu,” tandasnya. |NH|