Singaraja, koranbuleleng.com | Soal layang-layang, Buleleng punya kebiasaan yang namanya Mekorot. Mekorot ini bukan soal keindahan layang-layang yang diterbangkan ke angkasa, tetapi soal ketangguhan di udara. Benang untuk menerbangkan layang-layang adalah benang khusus yang sudah menggunakan gelasan.
Layangan dengan gelasan paling tajam biasanya akan kuat bertahan diudara. Tetapi itu juga tidak cukup, mekorot membutuhkan keahlian tersendiri. Bukan sekedar mengulur benang atau menarik, tetapi harus tahu arah mata angin.
Ketangguhan menerbangkan layangan diudara ini dikemas dalam sebuah even Buleleng Mekorot Festival (BMF) oleh Junior Chamber Internasional (JCI) Buleleng bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Buleleng dengan mengambil lokasi di Lapangan Mayor Metra, Singaraja berlangsung 27 – 28 Oktober 2016.
Festival mekorot ini dibuka langsung oleh Wakil Bupati Buleleng, Nyoman Sutjidra yang juga secara langsung membuka festival dengan menerbangkan layangan ke angkasa. Festival Mekorot ini diikuti oleh kurang lebih 500 peserta dari berbagai daerah di Buleleng.
Sutjidra menjelaskan Mekorot hanya ada di Buleleng dan tradisi ini patut dilestarikan. Mekorot sangat identik dengan karakter masyarakat Buleleng yang dinamis, serta cermin ketangguhan fisik masyarakat Buleleng.
“Kita bisa lihat hari ini ada 500 peserta. Masing-masing peserta membawa tiga layang-layang. Akan ada 1500 layang-layang menghiasi langit Singaraja. Ini tidak lepas dari karakter dari orang Buleleng yang selalu dinamis, tangguh dan selalu ingin menampilkan sesuatu yang berbeda,” ungkapnya.
Sutjidra berharap masyarakat Buleleng bersama pemerintah bisa mempertahankan kebiasaan mekorot ini sebagai sebuah tradisi. Kegiatan-kegiatan seperti BMF ini merupakan suatu kegiatan yang positif seabagi salah satu upaya pelestarian tradisi dan memacu kreatifitas anak muda.
“Saya berharap kegiatan ini bisa terus dilanjutkan karena kegiatan ini merupakan kegiatan yang positif dan sangat dirindukan masyarakat,” harapnya.
BMF ini juga memancing antusiasme masyarakat untuk melihat pertarungan di udara. Bukan hanya para peserta yang ebrsmeangat , namun banyak juga masyarakat sebagai penonton larut dalam permainan mekorot ini. Tak jarang, teriakan dan yel-yel terus berkumandang dari lapangan pertarungan.|NP|