Singaraja, koranbuleleng.com | Dewan Juri memutuskan dan menetapkan Sekaa Gong Kebyar Wanita Pradana Gita Kencana Desa Gobleg Duta Kecamatan Banjar sebagai juara I dan meraih Maha Nugraha dalam Utsawa Merdangga Gong Kebyar Wanita Kabupaten Buleleng tahun 2016.
Dengan penetapan tersebut, Sekaa Gong Kebyar Wanita Pradana Gita Kencana Desa Gobleg Duta Kecamatan Banjar juga ditetapkan akan menjadi Duta Kabupaten Buleleng dalam pelaksanaan Pesta Kesenian Bali PKB tahun 2017 mendatang. Selain itu, juara I juga mendapatkan hadiah Piala tetap, Piagam serta uang pembinaan Rp 15 Juta.
Dalam Utsawa Merdangga Gong Kebyar Wanita kabupaten Buleleng tahun 2016 juga menetapkan Sekaa Gong kebyar Wanita Kusuma Jaya Desa Pakisan Duta Kecamatan Kubutambahan meraih Adikara Nugraha atau juara II, dan berhak atas piala, piagam dan uang pembinaan Rp 12 Juta, serta Sekaa Gong kebyar Wanita Ratna Kumala Dewi Desa Pemaron Kecamatan Buleleng meraih Adika Nugraha atau sebagai juara III yang mendapatkan Piala Piagam dan uang pembinaan Rp 10 Juta.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) kabupaten Buleleng Nyoman Sutrisna menjelaskan, peraih Maha Nugraha atau juara I dalam Utsawa ini nantinya akan menjadi Duta Buleleng dalam PKB tahun 2017. Kedepan, pihaknya akan memberikan pembinaan melalui Tim Pembina yang telah dibentuk Disbudpar. Sehingga, dalam penampilannya tahun mendatang, Duta Buleleng ini menyajikan penampilan terbaik untuk Kabupaten Buleleng.
“Juara satu ini akan kita lakukan pembinaan lanjutan, melalui Tim Pembina yang telah dibentuk Disbudpar. Dalam pembinaan itu juga akan kita lakukan evaluasi, karena selama pelaksanaan Utsawa tentunya ada beberapa catatan dari Tim juri yang harus menjadi perhatian bersama, sehingga nantinya, Duta Buleleng ini tampil maksimal,” Jelasnya.
Disisi lain, dalam pelaksanaan Utsawa Merdangga Gong kebyar Wanita Kabupaten Buleleng tahun 2016 mampu memberikan hiburan tidak hanya untuk masyarakat Buleleng, namun juga untuk Wisatawan mancanegara. Pun demikian, masih ada beberapa catatan yang menjadi perhatian untuk bisa dilakukan perbaikan oleh Dsbudpar Buleleng. Salah satunya terkait dengan lokasi pementasan yang dirasakan kurang representative.
Gede Ardana, salah seorang penonton mengungkapkan, Pemerintah Kabupaten Buleleng harus mulai memikirkan untuk membangun sebuah lokasi pementasan seni tradisional yang lebih representative. Menurutnya, Pemerintah juga harus memperhatikan kenyamanan penonton yang menyaksikan setiap pementasan yang digelar Pemerintah Kabupaten Buleleng.
“Sebenarnya kami sebagai penonton kan harus diperhatikan juga pak kenyamanan kami setiap menyaksikan pementasan. Kalau tamu undangan kan enak pak, mereka dapat menonton diatas. Sedangkan kami dibawah, itu juga saling desak desakan. Apalagi kalau ada penonton lain yang tidak tertib atau misalnya mereka yang dibagian depan berdiri, otomatis kan kami yang dibelakang jadi tidak bisa nonton,” keluhnya.
Menyikapi saran dari Masyarakat tersebut, Plt Bupati Buleleng Made Gunaja melalui sambutannya mengaku bisa memaklumi keluhan para penonton. Ia pun meminta Disbudpar Buleleng untuk bisa memikirkan, dan menjadikan kritik dari masyarakat, untuk menjadi pertimbangan dalam program tahun tahun mendatang.
“Saya sudah dapat menduga, karena saya tahu persis bagaimana apresiasi masyarakat terhadap seni tradisional. Kedepan, Disbudpar dapat menangkap respon masyarakat ini, dan digunakan representasi dalam mengkaji program kegiatan di tahun tahun berikutnya,” ujarnya.|RM|