Singaraja, koranbuleleng.com | Calon Bupati Buleleng dari pasangan Surya, Dewa Nyoman Sukrawan berkunjung dan bersilaturahmi ke Puri Gobleg, Desa Gobleg Kecamatan Banjar, Rabu 21 Desember 2016. Sebelumnya, pada pagi harinya di hari yang sama, pasangan calon Bupati dan wakil Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana dan Nyoman Sutjidra (PASS) juga melakukan hal yang sama sowan ke Puri Gobleg.
Sukrawan diterima langsung oleh Pengerajeg Puri Gobleg, Gusti Agung Pradnyan yang juga tokoh cukup berpengaruh di wilayah Catur Desa. Gusti Agung Pradnyana menyambut sukrawan dengan akrab.
Sukrawan menyatakan kedatangannya ke Puri Gobleg sebagai bentuk silaturahmi keluarga antara dirinya dengan Puri Gobleg. Pengerajeg Puri Gobleg, Gusti Agung Pradnyan sudah dianggapnya sebagai kakaknya sehingga pantaslah seorang adik untuk datang dan menemui kakaknya.
Sementara dari sisi politik, kata Sukrawan, beberapa keluarga dari Puri Gobleg adalah kader partai Demokrat yang selama ini mendukung dirinya untuk maju sebagai calon Bupati Buleleng bersama paket wakilnya, Gede Dharma Wijaya.
“Tentu dari sis garis partai, kader partai yang mendukung kami wajib untuk ikut memenangkan kami. Begitupun dari sisi keluarga, tidak boleh memecah diri dan wajib untuk ikut mendukung dan bersatu membangun Buleleng,” terang Sukrawan.
Sukrawan mengaku bahwa dirinya datang ke tokoh Puri Gobelg juga sebagai tradisi dan etika sebelum datang ke masyarakat. Tokoh adalah panutan masyarakat dan simbol bagi masyarakat. Dirinya tidak ingin memecah antara seorang tokoh dengan warga dalam proses politik yang dijalani.
“Kalau saya datang ke warga maka saya wajib dulu datang ke tokohnya. Ini tradisi yang baik menurut saya. Saya tidak ingin memecah antara tokoh dengan masyarakatnya. Jika sudah direstui dan diberi jalan, maka saya akan jalan sesuai arahan tokohnya,” terang Sukrawan.
Pihaknya ingin agara antara masyarakat dengan para tokoh di Bueleng bahkan sampai seluruh Bali bisa bersatu karena banyak tantangan pembangunan ke depan. Di internal yang menjadi tantangan dalam pembangunan adalah masyarakatnya, di eksternal banyak gempuran terkait dengan persaingan serta yang lainnya.
“Tentunya saya sebagai masyarakat, calon pemimpin saya harus tangkil ke tokoh termasuk tokoh Puri Gobleg. Kami berbicara tentang konsep pembangunan. Kami ini satu aliran tentu konsepnya sama.” katanya.
Sukrawan mengaku meminta masukan terkait dengan konsep-konsep pembangunan Buleleng kedepan.
Sementara itu, Gusti Agung Pradnyan mengaku pihaknya berbncang santai dan cukup akrab dengan Sukrawan. Materi perbincangan juga ringan tetang konsep pembangunan Buleleng serta keluarga.Agung Pradnyan mengaku , Puri Gobleg terbuka kepada siapapun.
“Siapapun yang datang ke sini kami sangat terbuka apalagi untuk membangun Buleleng,” ujarnya. |NP|