Singaraja, koranbuleleng.com | Kapal pesiar berbobot 30 ribu gross ton, Azamara Journey berlabuh di Pelabuhan Celukan Bawang, Desa Celukan Bawang, Kecamatan Gerokgak, Senin 2 Desember 2016. Kapal pesiar yang mengangkut 660 wisatawan dari 23 negara transit di Pelabuhan Celukan Bawang dan memberikan kesempatan penumpangnya untuk berwisata ke sejumlah obyek wisata di Buleleng.
Ada beberapa obyek wisata di Buleleng yang dikunjungi wisatawan yakni Cultural Heritage of Singaraja dan juga Heritage of North Bali, diantaranya Puri Agung Singaraja, Gedong Kertya, Ling Gan Kiong di Eks Pelabuhan Buleleng dan Pura Beji, Air terjun Gitgit, Wihara Budha di Banjar, Desa Mayong termasuk Air Panas Banjar.
Obyek wisata Singaraja Countryside diantaranya melakukan kunjungan ke Desa Bengkel di Perkebunan dan daerah persawahan Pupuan Terrace termasuk juga mengenalkan Kekeran Rice Terrace, Danau Buyan dan Danau Tamblingan, Bali Handara dan Candi Kuning. Potensi terumbu karang di Bali Barat juga jadi obyek yang dituju untuk melakukan snorkeling bagi para wisawatan.
Wisatawan yang ikut dalam kapal pesiar Azamara journey ini kebanyakan berasal dari Inggris Raya dengan jumlah 171 orang penumpang, Australia dengan 158 orang penumpang, serta Amerika Serikat dengan 123 orang penumpang. Kapal dengan nakhodai Magnus Davidson asal Malta itu juga mengangkut 401 orang kru.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Buleleng, Nyoman Sutrisna mengatakan, kedatangan Azamara Journey ke Buleleng membawa dampak baik terhadpa dunia pariwisata di Buleleng. Wisatawan yang diajak berkeliling ke sejumlah obyek wisata di Buleleng akan berdampak baik bagi sis ekonomi wisata.
Di bulan Januari ini, rencananya ada dua kapal pesiar yang berlabuh di Desa Celukan Bawang. Itu belum termasuk kapal pesiar lain yang akan berlabuh sepanjang tahun ini. HIngga April 2016 mendatang, diperkirakan akan ada lima kapal pesiar yang akan bersandar di Pelabuhan Celukan Bawang.
“Ini memberikan dampak ekonomi yang cukup besar bagi masyarakat kita. Dari sisi pariwisata, kami harap ini menjadi ajang promosi bagi Buleleng. Harapannya kan mereka yang sudah berkunjung ke Buleleng ini, bercerita ke teman-temannya, atau menulis di blog atau dengan cara lainnya, tentang keindahan alam di Buleleng,” ujar Sutrisna.
Sutrinsna menyatakan beberapa kendala selam aini terjadi yakni dermaga di PelabuHan Celukan Bawang terlalu pendek serta kegiatan bonghkar muat barang yang sering dikeluhkan oleh wisatawan. Padahal, cukup banyak kapal pesiar yang ingin bersandar di Pelabuhan Celukan Bawang.
Namun selama ini, Pelindo Celukan Bawang selaku operator pelabuhan menggunakan sistem buka tutup ketika ada kapal pesiar yang bersandar. Saat ada kapal pesiar yang bersandar, tidak ada kapal barang yang bersandar di Pelabuhan Celukan Bawang.
“Kami harap upaya-upaya yang sudah kami lakukan, bisa meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Buleleng,” harap Sutrisna.
Setelah berlabuh di Celukan Bawang, kapal pesiar akan langsung berlayar menuju Marina Bay Cruise Centre di Singapura.|NP|