“Satu-demi satu diselesaikan dengan baik kok. Target jalan desa dihotmix paling lambat 2017 sudah selesai semua. Pendidikan juga sudah bagus, angka putus sekolah menurun, buta huruf berkurang, angka kemiskinan berkurang. Itu hanya dilakukan lima tahun, dan ini tidak pernah dilihat sebelum Dia (PASS) sebelum jadi Bupati,” tambah Koster.
Singaraja, koranbuleleng.com | PASS dan Lolot Band Nge-Jam alias bernyanyi bareng saat kampanye PASS di Desa Tejakula, Sabtu 7 Desember 2017. Bukan hanya PASS, Calon Wakil bupatinya, Nyoman Sutjidra bersama Ketua DPD PDI Perjuangan Bali, I Wayan Koster bersama sejumlah tim pemenangan ikut bernyanyi diatas panggung.
Lolot yang bernyanyi dengan gaya akustikan ini membuat warga menyanyikan lagu-lagu milik Lolot. Kehadiran Lolot di arena kampanye PASS mampu menghadirkan para fans Lolot dari berbagai wilayah di Tejakula.
Tak pelak, wantilan Desa Tejakula sebagai arena kampanye menggema oleh nyanyian Lolot bersama masyarakat. Suasana kampanye menjadi lebih riuh.
Vokalis Lolot, Made Bawa juga menyerukan agar masyarakat Buleleng memilih paslon nomer 2 pasangan Putu Agus Suradnyana dan Nyoman Sutjidra yang dikenal dengan jargon PASS di Hati.
Basisnya, Mr. Lanang Botax juga menyerukan dengan semangat supaya masyarakat Buleleng tetap memilih dan menempatkan kembali PASS sebagai Bupati dan Wakil Bupati Buleleng periode kedua.
“Pilih nomer 2, PASS di Hati yang sudah terbukti,” terang Mr. Botax.
Seorang pemuda, asal Desa Sambirenteng, Made Sukanada pasangan PASS pantas untuk memimpin kembali Buleleng untuk periode kedua dengan berbagai program serta tentu sangat dekat dengan masyarakat. Kedekatan PASS dengan masyarakat terbukti dengan cara mereka berkampanye seperti saat ini di Tejakula.
“Lolot ini punya banyak follower, banyak sekali fans termasuk saya. PASS mampu menghadirkan Lolot, itu berarti PASS sangat tahu keinginan dari masyarakat. PASS memberikan hiburan bagi masyarakat dan sangat menghargai seni,” ujar Sukanada disela-sela Kampanye.
Calon Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana memang punya hobi menyanyi. Bahkan, secara khusus selama kampanye, PASS juga membawa sound sistem miliknya sendiri agar di setiap lokasi kampanye bisa bernyanyi menghibur masyarakat.
Kualitas sound system yang dibawanya juga cukup bagus sehingga masyarakat bisa mendengarkan suara PASS dengan baik saat bernyanyi maupun ketika penyampaian visi dan misi serta program kerja untuk masyarakat Buleleng.
Saat kampanye di Desa Tejakula, Ketua DPD PDIP Bali, I Wayan Koster kembali menjadi salah satu juru kampanyenya.
Koster memuji pola kerja PASS memimpin Buleleng di periode pertama. Pola kerja pembangunan jalan secara tuntas dengan kualitas hotmix akan dijadikan model bagi PDI Perjuangan untuk seluruh kepala daerah yang dilahirkan oleh PDIP.
Ketua DPD PDI Perjuangan Bali, I Wayan Koster mengakui bahwa program pembangunan infrastruktur utamanya pembangunan jalan dengan program tuntas bahkan sudah dibicarakan diinternal PDI Perjuangan Bali.
“Program tuntas dari PASS di periode pertama ini sudah dijadikan model bagi PDIP Bali. Saya sudah perintahkan seluruh kepala daerah dari PDIP agar membuat program pembangunan dan perbaikan infrastruktur jalan secara tuntas dengan kualitas hotmix di tahun 2017. Saya sudah perintahkan itu kepada seluruh kepala daerah PDIP di Bali. Kami sudah bicara, dan kita harus punya target,” terang Koster saat kampanye PASS di Desa tejakula, Kecamatan Tejakula.
Koster memuji pola kerja PASS yang membuat program pemerintah sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan karakter daerahnya.
Koster melanjutkan, dirinya melihat langsung kegigihan pasangan PASS untuk membangun di Buleleng. Namun karena musim kampanye, justru banyak pihak-pihak menjatuhkan citra PASS
“Satu-demi satu diselesaikan dengan baik kok. Target jalan desa dihotmix paling lambat 2017 sudah selesai semua. Pendidikan juga sudah bagus, angka putus sekolah menurun, buta huruf berkurang, angka kemiskinan berkurang. Itu hanya dilakukan lima tahun, dan ini tidak pernah dilihat sebelum Dia (PASS) sebelum jadi Bupati,” tambah Koster.
Koster meminta Kecamatan Tejakula agar mampu mendulang suara minimal 80 persen untuk kemenangan PASS di Pilkada Buleleng 15 Pebruari 2017.
Sementara itu, Putu Agus Suradnyana juga meminta restu kepada masayarakat Tejakula untuk kembali memimpin Buleleng kedua kalinya.
Saat datang ke lokasi kampanye , PASS sempat disambut baleganjur dan memohon maaf karena sudah meminta waktu dan membuang pekerjaan masyarakat di rumah masing-masing hanya untuk menghadiri kampanye PASS.
“Saya memohon maaf bapak dan ibu sudah datang ke sini, meninggalkan pekerjaan untuk mendengarkan program kerja saya kedepan. Dengan kerendahan hati, saya kembali memohon bantuan masyarakat se-Kecamatan Tejakula untuk kembali menempatkan kami sebagai Bupati dan Wakil Bupati pada 15 Pebruari 2017,” terang Agus Suradnyana.
Disisi lain, sejumlah tokoh ikut dalam kampanye PASS di Tejakula, salah satunya angota DPRD Buleleng asal Tejakula Dewa Nyoman Rai yang selama ini diinformasikan mendukung salah satu Paslon di Buleleng. Namun informasi itu terbantahkan dengan kehadirannya di kampanye PASS di Desa Tejakula.
Kampanye PASS yang dipusatkan di desa Tejakula dihadiri oleh ratusan warga dari sepuluh desa yakni Desa Tembok, Desa Sambirenteng, Desa Penuktukan, Desa Les, Desa Tejakula, Desa Madenan, Desa Bondalem, Desa Julah, Desa Pacung dan Desa Sembiran.|tim|