Singaraja, koranbuleleng.com | Kampanye pasangan calon nomor urut 2, PASS (Putu Agus Suradnyana, ST dan dr. Nyoman Sutjidra, Sp.OG) tetap berlangsung semarak di Desa Tukad Mungga, Kecamatan Buleleng, walaupun ada guyuran hujan angin yang sangat deras, Selasa 17 Januari 2017.
Hujan angin deras ini juga tidak menyurutkan warga pendukungnya untuk mengikuti kampanye, bahkan ada yang sudah menunggu kedatangan PASS sejak dua jam sebelumnya.
Salah satu warga Desa Tukad Mungga, Wayan Sujana yang mengaku sudah menunggu kedatangan PASS di wantilan Desa Pekraman Tukad Mungga sejak beberapa jam sebelumnya. Sujana mengaku fans fanatik dari PASS sejak dulu. Di Pilkada sebelumnya, dirinya mengaku mencoblos pasangan PASS.
Sujana tampak dengan setia mendengarkan visi dan misis serta program 12 PASS jilid 2. Ditangannya, Sujana tampak terus membawa sebuah poster bergambar PASS.
“Pilkada lima tahun lalu, saya juga memilih mereka. Saya sangat mencintai PASS sejak dulu.” ujar Sujana ditengah kampanye.
Sujana mengaku kepemimpinan PASS sangat merakyat dan sudah melakukan yang terbaik untuk Buleleng selama ini. Sujana sendiri mengaku rela kehujanan hanya untuk mendengarkan program kerja PASS dalam kampanyenya di Desa Tuklad Mungga. “Saya disini sudah dari jam 3, nggak masalah kehujanan,” ujarnya.
Wantilan Desa Tukad Mungga penuh sesak oleh warga dari beberapa desa di wilayah Kecamatan Buleleng bagian barat. Kurang lebih lima ratus warga dari Desa Kalibukbuk, Desa Anturan, Tukad Mungga, Desa Pemaron, dan Desa Baktiseraga. Walaupun penuh sesak dan hujan deras, warga tetap mengikuti orasi PASS.
Calon Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana sempat mengutarakan harapan baiknya terhadap perkembangan dunia pendidikan dan kesehatan di Buleleng. Pasalanya, tim dari Kemenkes RI telah melakukan penilaian dan peninjauan ke RSUD Buleleng untuk mempersiapkan RSUD Buleleng sebagai salah satu rumah sakit pendidikan di Bali setelah RSUP Sanglah.
“Saya sangat berbangga, ini kemajuan yang cukup pesat dalam dunia pendidikan dan kesehatan di Buleleng. Tim dari Kemenkes sudah melakukan penilaian, saya kira dalam dua bulan kedepan status RSUD Buleleng untuk menjadi rumah sakit pendidikan guna mendukung pembukaan prodi Fakultas Kedokteran di Undiksha akan segera terwujud,” ujar Agus Suradnyana.
Menurut Agus, era kepemimpinanya sangat mendukung agar prodi kedokteran ini bisa segera di buka di Undiksa, karena ini akan memberikan warna pendidikan yang lebih lengkap bagi Buleleng serta menegaskan bahwa Singaraja benar-benar menjadi kota Pendidikan yang ideal di Indonesia.
“Kalau sudah prodi kedokteran dibuka, jurusan-jurusan lain akan lebih mudah dibuka dan Singaraja akan semakin berkembang dibidang pendidikan dan ini berdampak pula secara ekonomi,” terangnya.
Putu Agus Suradnyana dan Nyoman Sutjidra juga menyampaikan sejumlah program yang telah berhasil dicapai Kabupaten Buleleng selama masa kepemimpinannya dalam empat setengah tahun yang sudah berjalan.
Agus Suradnyana menuturkan bagaimana sulitnya membangun Kabupaten Buleleng dengan anggaran yang sangat terbatas. Walaupun demikian, dengan penuh usaha dan perjuangan, sejumlah pembangunan infrastruktur di Kabupaten Buleleng berhasil berjalan dengan baik dan tanpa hambatan.
Bupati yang sedang menjalani cuti kampanye ini menceritakan bagaimana ia harus berjuang dengan keras untuk melobi Pemerintah Pusat sehingga banyak kucuran dana dari Pusat untuk pembangunan di Kabupaten Buleleng. Salah satu hal yang menjadi tolak ukur Buleleng bisa memperoleh sejumlah prestasi.
“Salah satu indikatornya adalah bagaimana capaian prestasi kita, sehingga Pemerintah Pusat mau melirik kita dan membantu kita di Buleleng. Yang terbaru, Buleleng meraih pengelolaan anggaran terbaik di Bali dan terbaik ke enam di tingkat Nasional. Hasilnya kita mendapat hadiah berupa kucuran anggaran dari Pusat untuk membangun Buleleng,” ujar Agus yang disambut tepuk tangan pendukungnya.
Tidak hanya prestasi, tapi upaya lobi juga harus dilakukan untuk bisa mendapatkan gelontoran anggaran Pemerintah Pusat.
“Kalau bapak dan ibu melihat bagaimana Saya disini disambut baleganjur, tapi kalau di Pusat, Saya harus memperlakukan para Menteri sepert raja. Untuk apa? Untuk dapat uang membangun Buleleng. Tapi saya tidak pernah malu melakukan hal itu, karena untuk kepentingan Buleleng,” katanya.
Putu Agus Suradnyana yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Buleleng bahkan memiliki sebuah cita cita untuk menjadikan Kabupaten Buleleng sebagai masa depan Bali.
“Jika pembangunan dalam segala sektor kita sudah berhasil, saya memiliki sebuah mimpi yang harus kita wujudkan bersama sama. Yakni Denpasar dan Badung itu Masa Lalu, Buleleng Masa Depan,” tegasnya meyakinkan rakyat.
Kampanye PASS di Desa Tukad Mungga juga semakin semarak ketika Nyonya Aries Sujati Suradnyana didaulat bernyanyi bersama dengan Anak Agung Raka Sidan. Sebuah lagu, berjudul “Song Brerong” membuat warga semakin bersemangat walaupun kampanye sudah akan berakhir. Warga baru meninggalkan wantilan, ketika Pasangan PASS meninggalkan lokasi kampanye.|tim|