Singaraja, koranbuleleng.com | Sebuah selebaran gelap warnai masa tenang Pilkada Buleleng. Selebaran itu berisi dua belas halaman berisi tentang tudingan dugaan korupsi yang terjadi ditubuh PD Swatantra, Buleleng. Selebaran ini ditemukan di beberapa kecamatan di Buleleng.
Panwaslih Buleleng mendapatkan sejumlah barang bukti selebaran itu dan saat ini sedang bergerak untuk menelusuri lebih dalam terkait selebaran itu. Bukan hanya Panwaslih Buleleng yang begerak, namun menurut informasi sejumlah intelijen dari Polda Bali juga sedang melakukan penyusuran terhadap selebaran ini dan mencari siapa dalang dibalik penyebaran selebaran ini.
Selebaran didalamnya berisikan tentang dugaan korupsi pada PD Swatantra. Pada halaman lainnya mencantumkan tentang skema Bupati Buleleng sebagai penanggungjawab PD Swatantra, juga di dalamnya dimuat proses pelaporan secara hukum PD Swatantra di Kejaksaan Tinggi Bali dan proses pelaporan kasus tersebut ke KPK. Di dalamnya juga ada tanggapan sejumlah netizen melalui sosial media facebook terhadap materi dalam selebaran itu.
Ketua Panwaslih Buleleng Buleleng Ketut Ariyani mengatakan Panwaslih menemukan dokumen tersebut di dua kecamatan, yakni di Kecamatan Seririt dan Kecamatan Kubutambahan. Selebaran itu akan dijadikan dokumen resmi sebagai barang bukti oleh Panwaslih Buleleng.
“Panwas menemukan selebaran berupa ini yang ada tulisan suara rakyat untuk perubahan dan pembaharuan Buleleng 2017 yang mana disini ada disebutkan kasus dugaan korupsi. Saat ini kami sedang mengidentifikasi siapa yang melakukan hal tersebut,” terang Ketua Panwaslih Buleleng, Ketut Aryani, Minggu 12 Pebruari 2017, malam hari.
Aryani juga meminta agar masyarakat yang mengetahui adanya selebaran ini agar segera melaporkan ke Panwaslih Buleleng di setiap tingkatan. Penyebaran dokumen yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab dapat dapat mengganggu ketertiban pelaksanaan Pilkada di Buleleng.
“Dan kami menghimbau kepada semua pihak agar tidak melakukan hal-hal yang dapat mengganggu kondusifitas wilayah Buleleng dalam pemilihan bupati dan wakil bupati Buleleng 2017.” tegas Aryani.
Dari pengamatan koranbuleleng.com, selebaran ini tampaknya sudah dipersiapakan secara matang sejak lama. Selebaran ini dilipat dalam beberapa lipatan dan didalamnya terdapat dua belas halaman. Temuan selebaran ini sempat menghebohkan warga di sejumlah wilayah di Buleleng.
Informasi yang berkembang, sejumlah aparat intelejien dari Polda Bali telah bergerak melakukan pencairan terhadap pelaku penyebaran selebaran yang bernuansa kampanye hitam ini. |NP|