Singaraja, koranbuleleng.com| Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana menyebutkan bahwa pembangunan Bandara Internasional di Kabupaten Buleleng merupakan sebuah kebutuhan, untuk mendukung program Kementerian Pariwisata untuk meningkatkan kunjungan wisatawan khususnya di Provinsi Bali.
Kementerian Pariwisata (Kemenpar) RI sudah memasang target untuk tingkat kunjungan Wisatawan Mancanegara di Indonesia pada tahun 2019 mendatang mencapai 20 juta orang. Sementara di Provinsi Bali sendiri ditargetkan harus meningkatkan kunjungan wisatawan hingga 7 juta orang.
Sejumlah upaya pun harus dilakukan untuk dapat mewujudkan target tersebut dengan menyiapkan sarana prasarana penunjang dan penyempurnaan Daerah Tujuan Wisata (DTW), termasuk dengan membangun Bandara Internasional baru di Kabupaten Buleleng. Mengingat selama ini, wacana yang mencuat, pemerintah Pusat akan membangun Bandara Internasional di Bali Utara.
Agus Suradnyana menilai bahwa pembangunan bandara internasional di Buleleng akan mampu menjawab target peningkatan kunjungan wisatawan di Bali. Hal itupun sudah dipertimbangkan berdasarkan dengan data, perhitungan dan juga proyeksi.
Menurutnya, untuk proyeksi kedatangan Wisatawan Mancanegara di Bali, setiap tahun pasti akan mengalami peningkatan. Hanya saja, untuk mewujudkan proyeksi itu, salah satu kebutuhan yang paling mendasar harus dipenuhi adalah dengan membangun Bandara Internasional di Buleleng. Mengingat jika mengandalkan Bandara Internasional Ngurah Rai sudah tidak mencukupi.
“Artinya ketika memutuskan bukan sekala kebijakan yang digunakan, tapi pada sekala kebutuhan. Saya minta semua pihak secara arif dan bijaksana berpikir, untuk membangun bandara bukan pada berbagai macam kebijakan dan perspektif politik, harapan saya semua membangun berdasarkan proyeksi kebutuhan Bandara di Pulau Dewata,” Ujarnya.
Disisi lain, belakangan ini muncul isu tentang pembatalan pembangunan Bandara di Kabupaten Buleleng. Terkait hal itu, Agus Suradnyana mengaku belum melakukan komunikasi dan koordinasi dengan Pemerintah Pusat. Ia merasa tidak ada hal yang perlu dikomunikasi karena selama ini, Pemerintah Pusat masih berbicara tentang kebijakan, terlebih lagi belum ada keputusan resmi.
Ia pun meminta kepada semua pihak agar tidak berkomentar yang bisa menimbulkan perspektif buruk terhadap wacana pembangunan Bandara di Buleleng, apalagi hingga menggiring wacana itu ke ranah politik. Menurutnya, semua pihak harus saling mendukung, untuk bisa mewujudkan rencana pembangunan Bandara Internasional di Kabupaten Buleleng.
“Kadang-kadang Pejabat Politik berkomentar di media masa, untuk kepentingan meraih simpati konstituen. Kenyataannya mereka diam, mereka bicara seolah membela kepentingan masyarakat, tapi wacananya hanya wacana politik. Saya harap, kita semua bergandengan tangan, bekerja yang riil, kerja yang implementatif untuk membangun Buleleng,” Pungkasnya. |RM|